16. coming home

829 162 164
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

Tahun telah berganti dan kini lagi-lagi Sirius, Remus, Auriga, dan Peter duduk di Aula Besar untuk menunggu kedatangan sahabat mereka yang satunya lagi, James Potter. Peter beberapa kali mengeluh karena James belum terlihat dan Sirius sudah mulai bosan.

Auriga terus-terusan menekuk wajahnya, tidak menyentuh sendok dan garpunya ataupun bacon dan steaknya yang sudah dipajang di hadapannya saat ini. "Aurie, aku yakin James pasti akan datang sebentar lagi." kata Remus mencoba untuk sabar dan menenangkan sahabatnya itu.

"Yeah, kau juga sudah mengatakan itu tadi." balas Auriga, menatap Remus cukup sinis. "Vixen benar, Moony. Kau ini.." Sirius menyahut sambil menata rambut warna hitamnya yang memiliki panjang sebahu itu.

Remus hanya memijat pelipisnya, dia sudah tertekan dengan apa yang telah dikatakan oleh Auriga dan Sirius sedari tadi. "Guys, ayolah. Lihatlah Peter, dia diam saja tidak seperti kalian yang mengeluh." kata Remus kemudian menarik rambut Sirius pelan.

"Awh! Remus!" Sirus memekik sebentar, Remus hanya mengedikkan bahu tidak peduli dan membuka buku bacaannya lagi. "Aku tahu apa yang akan kaulakukan, Pads." ucap Remus datar, dia bisa merasakan tangan Sirius yang hendak mengambil bukunya kembali.

"Bagaimana kau bisa tahu itu, huh..." omel Sirius mendecih pelan. "Aku sudah hafal kelakuanmu, Sirius." Remus menyikut lengan Sirius pelan.

"Itu James, sudah datang. Memegang tangan Evans," Peter berbisik di kalimat terakhirnya. Auriga hanya melihat ke arah James dan Lily sekilas dan langsung memalingkan wajahnya cepat saat James juga menatap ke arahnya.

"Lils, sampai ketemu nanti," pamit James, kemudian Lily mengecup pipinya singkat. "Tentu, James." balasnya, membuat wajah James lagi-lagi berubah menjadi merah padam.

James pun berjalan ke arah keempat sahabatnya duduk, dia mendudukkan dirinya di sebelah Auriga. Auriga yang menyadari itu langsung menggeserkan tubuhnya sedikit dari James.

"So sorry, guys, tadi aku diajak Lily untuk berjalan-jalan sebentar di koridor kastil," kata James pelan.

"It's all good, Prongs. Hanya saja, kau harusnya bilang kepada kita dulu." balas Sirius mengangguk-anggukkan kepalanya, James pun ikut mengangguk.

"Daily Prophet?" seorang murid perempuan dari Ravenclaw menjulurkan tangannya yang sekarang menggenggam kertas koran dunia sihir. "Oh, terima kasih, Wesia," kata Auriga sambil tersenyum saat menerima kertas koran itu.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang