58. her birthday

703 118 41
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

"Morning, Remus." Auriga berkata, membuat sang lelaki berambut coklat muda itu meregangkan tubuhnya lalu membuka matanya secara perlahan.

"Hei, Aurie. Morning," Remus menyapanya balik, menarik lengan sang perempuan untuk lebih mendekat ke arahnya kemudian mencium bibirnya lembut.

"Ayo, bangun." Auriga mengajaknya, tetapi Remus hanya meresponnya dengan dehaman.

"Already?" dia bertanya dengan suara yang masih mengantuk dan mulai menciumi tangan Auriga.

"Sudah jam tujuh pagi, Remus. Ayolah," kata Auriga. Remus pun mengubah posisi tubuh yang tadinya berbaring menjadi duduk di pinggir kasur.

"Kenapa begitu pagi?" dia bertanya membenamkan wajahnya di perut Auriga yang terlapisi oleh kain pakaian itu.

"Yeah, tentu saja pagi." balas Auriga, tangannya terangkat untuk menata rapi rambut Remus yang sedikit berantakan.

"Bisakah kau berbaring bersamaku dulu sebentar?" Remus bertanya, Auriga mengangkat alis. "Oh, jadi kau bisa langsung menyerangku seperti tadi malam?" katanya.

"Tidak! Tidak, ah.. soal tadi malam.. yeah, maaf.. tapi kau juga tidak mengomel sih," balas Remus mengerucutkan bibir dan segera memalingkan wajahnya malu. Auriga yang melihat itu pun tertawa kecil.

"W-we're just making out last night, not much." Remus melanjutkan, Auriga lagi-lagi mengangkat alis dan berkacak pinggang.

"Not much? Kau sangat agresif tadi malam, Moons. Apakah gara-gara hal ini terjadi setelah bulan purnama?" kata sang perempuan, Remus pun mengangkat bahu.

"Kukira kau akan suka sisiku yang sedikit agresif itu." kata Remus, wajahnya memerah. "Aku hanya kaget, tidak membenci sisimu yang itu." balas Auriga, menepuk kepala Remus dengan pelan.

"Okay, ayo, bangun, Remus. Kita keluar, Sirius membutuhkan bantuanmu, dia sedang memasak. Dan sepertinya gagal.." lanjut Auriga, membuat Remus pun mulai bangkit berdiri dari kasurnya secara perlahan.

"Sirius memasak?" Remus mengulang dengan kaget dan bingung, Auriga mengangguk kemudian mengulum bibir gugup.

"Jangan kaget saat mencobanya nanti. Karena memang terbau dari aromanya.. dia gagal." balas sang perempuan, Remus pun menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya cukup kasar.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang