23. music night

739 140 61
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

Auriga membuka matanya secara perlahan, dia menemukan dirinya berada di dalam sebuah ruangan. "Kamar? Kenapa--" dia bermonolog sendiri, kemudian dia dapat melihat James dan Sirius yang duduk di kursi samping kasur, menatapnya intens.

"Kau tidak apa-apa?" James bertanya, Auriga hanya bisa mengernyit bingung. "Memangnya aku kenapa?" dia bertanya balik, James pun mengulum bibir dan memggaruk tengkuk lehernya canggung.

"Kau mabuk tadi malam, akhirnya kau ambruk," jawab Sirius cepat-cepat, Auriga memejamkan matanya sebentar, hendak mengingat kembali kejadian tadi malam.

"Aku tidak ingat apapun.." katanya dengan pelan dan bingung, "Dimana yang lain? Mary, Dorcas, Marlene, Evans?"

"Oh, mereka sudah pulang kemarin.." kini Remus menjawab, Auriga hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian tiba-tiba saja Auriga membuka matanya lebar, "Apakah kemarin aku melakukan hal yang aneh?" dia bertanya panik.

James lagi-lagi mengulum bibir, kemudian akhirnya dia membuka suara, "Kau.. sepertinya menggodaku dan hendak menciumku.. untung saja kau langsung ambruk sebelum menyentuh bibirku." katanya yang membuat Auriga mengusap wajahnya kasar, malu.

"Maaf, James." ucapnya, James mengangguk mengerti. Auriga masih menutupi wajahnya menggunakan tangan kanannya, dia berpikir kalau wajahnya mungkin sekarang sangat merah.

"Yah, padahal seru kalau Auriga benar-benar menciummu," Sirius mendecih sebal. James menaikkan alisnya sebelah. "Sirius, aku memiliki kekasih. Aku sudah berkencan dengan Lily, tidak mungkin aku mencium perempuan lain." balasnya dengan suara yang pelan.

"Oh, ayolah James, kau sebenarnya ingin, kan?" kata Sirius sekali lagi, membuat James menghela nafasnya berat. "Tidak, Sirius. Aurie itu sahabatku," ujarnya, membuat Sirius mengerucutkan bibirnya malas.

"Aurie, mau minum?" Peter bertanya, menjulurkan tangannya yang saat ini membawa satu gelas yang berisikan air minum. Auriga pun menerimanya, "Trims, Pete." katanya tersenyum kecil lali meneguk air itu sampai habis.

"Sarapan sudah siap. Apakah Aurie sudah bangun?" kata Euphemia yang baru saja mengetuk pintu kamar Auriga ini secara perlahan. James, Sirius, Peter, dan Remus pun berbalik, mereka mengangguk.

Euphemia pun berjalan ke arah Auriga yang masih berada di atas kasur lalu menepuk-nepuk bahunya. "Bagaimana, Aurie, dear? Sudah baikan?" dia bertanya, Auriga mengangguk walaupun wajahnya masih mengernyit bingung.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang