꒰ completed - james potter x readers ꒱
꒰ written in bahasa indonesia ꒱
mis·chie·vous/ˈmisCHivəs/
causing or showing a fondness
for causing trouble in a playful way.
ia mengenali lelaki itu. lelaki yang
menurutnya sangat nakal dan tidak
s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
────────────✦────────────
Author
Hari sudah malam dan kini jarum jam yang panjang telah menunjuk ke angka sebelas dan jarum pendeknya menunjuk ke arah angka enam yang mengartikan kalau sekarang sudah jam setengah dua belas malam.
Meskipun begitu, Auriga tetap belum bisa memejamkan matanya dan tidur tenang. Dia kembali mengusap matanya dan mulai beranjak berdiri, berjalan menuju dekat jendela kamarnya, mengintip sedikit.
Tidak ada yang bisa dilihat, hanya bulan sabit yang bersinar terang indah di atas langit ditemani oleh beberapa bintang yang bertaburan di sekitarnya. Auriga tersenyum tipis, kemudian memudarkannya cepat.
Lalu ternyata ada seekor burung hantu yang membawakan sepucuk surat di paruhnya lagi. Auriga menghela nafas berat dan menerimanya.
Dia pun mengusir burung hantu itu lalu membuka dan mendapatkan surat yang hampir sama, hanya saja ini mengajaknya untuk bertemuan di Leaky Cauldron.
Perempuan itu mengerutkan kening. "Tempat yang tidak mencurigakan, tapi cukup berbahaya." katanya bermonolog sendiri, memasang pose berpikir.
Kemudian Auriga pun berpikir sebentar dan muncullah ide yang menurutnya mungkin akan membuat semuanya ini selesai.
Auriga memutuskan untuk datang dan berbicara dengan seseorang yang mengirimkan surat ini kepadanya. Dan mungkin juga bisa membuat pengirim surat misterius ini menghentikan aksinya.
Auriga langsung meraih baju dan jaketnya, segera memakainya dan berjalan menuruni tangga secara perlahan hingga tidak menghasilkan suara sedikit pun.
Auriga pun memutar kepalanya dan mendapati Bell si peri-rumah yang membersihkan ruang tamu menghadap ke arahnya.
"Miss Black?" panggilnya pelan-pelan, Auriga hanya tersenyum canggung dan menjawab, "Iya?" dengan suara yang kecil.
"Sudah malam, anda mau pergi kemana?" Bell lanjut bertanya, Auriga menggeleng cepat dan berkacak pinggang. "Aku, hanya.. mencari udara segar.. di tengah malam ini.." jawabnya dengan canggung.
"Mr Potter memberitahuku untuk tidak membiarkan sahabatnya untuk pergi tanpa sepengetahuannya." Bell menjelaskan, Auriga mendecih pelan. "James.." desahnya putus asa.
"Akan kupanggil Mr Potter dulu," kini Bell mulai berjalan menjauh. Auriga hanya mengulum bibir, dia pun langsung meraih gagang pintu dan membukanya dengan cepat.