56. raining outside

686 129 108
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

"Hei, kalian sudah mengirimkan surat kepada James dan Lily?" Sirius bertanya, Auriga pun mengangguk dan menjawab, "Yeah, tentu saja. Barusan tadi pagi,"

"Aku juga sudah," Remus menyahut, Sirius pun mendongak kemudian menganggukkan kepalanya mengerti.

"Aku harap James atau Lily bisa membalas balik dengan cepat." lanjutnya yang kemudian menguap dan mendudukkan dirinya di samping Auriga sembari menghembuskan nafasnya panjang.

"Any good news from the Daily Prophet?" Auriga kini bersuara, Sirius pun langsung mengeluarkan Daily Prophet yang sedari tadi dia letakkan di atas meja ruang tamu.

"Serangan lagi. Kali ini Voldemort yang muncul. Sepertinya semalaman dia bersenang-senang," jawab Sirius sembari meneguk tehnya. "Tapi banyak yang lolos. Tenang saja."

Sirius kemudian kembali mendongak, "Kalian sepertinya tadi malam juga bersenang-senang." katanya, Auriga dan Remus sedikit terlonjak kaget setelah mendengar perkataan Sirius.

"Apa?" beo Auriga, terkekeh canggung.

"Kita hanya mengobrol." Remus menambahkan.

Sirius mengangkat alisnya sebelah. "Oh, ya? Apakah ini bisa disebut dengan mengobrol?" dia bertanya sembari menunjukkan foto Auriga dan Remus yang berciuman malam kemarin.

"Hei, itu kameraku, Sirius," komentar Remus mengerutkan kening kesal, Sirius hanya mengangkat bahu. "Sejak kapan kau mengintip?" Auriga bertanya tajam kepada kakak laki-lakinya itu.

Sirius terkikik geli. "Kalau saja Marlene melihat ini.. dia pasti sangat senang. Aku sudah mengirim salah satu fotonya kepada Lily," katanya, wajah Auriga menjadi sangat memerah.

"You're the worst," ujarnya yang lalu dibalas oleh Sirius yang saat ini tertawa terbahak-bahak. "Kukira kalian akan make out setelah itu, ternyata tidak." Sirius menambahkan, kemudian menerima pukulan yang cukup kencang pada kepalanya oleh Remus.

"Memangnya seperti kau dan Marlene? Aku yakin Marlene pasti sedang hamil saat hari kematiannya itu." timpal Remus, merasa sangat malu dan kesal saat ini.

"Hei!" Sirius menahan nafasnya kaget dengan dramatis, "berani-beraninya kau.."

"Well yeah, kau sepertinya telah melakukan itu dengannya." Auriga menambahkan, Sirius langsung menatapnya sinis. "Bagaimana kau—maksudku, tidak, tentu saja tidak. Remus, kau tidak percaya itu kan?"

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang