46. sudden attack

593 117 93
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

"Bagaimana kalau kalian berpindah rumah di Godric's Hollow saja? Di dekat rumahku?" usul James, membuat Remus langsung menggelengkan kepalanya, menolak usulan itu.

"Tidak perlu. Aku di rumah lamaku saja, but thanks for the offer, Prongs." balas Remus, terkekeh pelan. James mengerucutkan bibir. "Yah.. Natal kali ini kalian datang dengan cara apparate lagi, dong. Tidak capek?" katanya.

"Sirius dan Aurie mulai terbiasa," Remus menjawab, menopang dagu.

"Aku muntah beberapa hari yang lalu." kata Auriga lemas. "Aku baru saja muntah." sambung Sirius sambil sedikit terbatuk.

"Oh, hei. Kalian sudah datang," sapa Lily, tersenyum lebar. "Hei, Lily." Sirius menyapa balik, "Pagi yang sangatlah dingin bukan?"

"Sangat dingin." sahut seseorang dari dalam. Sirius mendengus saat mendengar suara itu. "Kau masih disini?" dia bertanya, Regulus menatapnya datar kemudian mengangguk kecil.

"Hei, hei. Jangan bertengkar di rumahku yang suci ini." tahan James, Sirius pun menarik nafasnya dalam-dalam kemudian mengeluarkannya panjang.

"Apakah dia melakukan hal-hal yang aneh beberapa hari ini? Atau mencurigakan?" Sirius bertanya, setengah berbisik. "Tidak. Jangan terlalu mencurigainya, Pads. Kau kumat lagi." James menjawab, mendorong tubuh sahabatnya itu pelan.

"Lihatlah, Regulus baik kok. Dia sudah seperti adikku sendiri," tambahnya, menunjuk ke arah Regulus yang sekarang duduk bersama Lily, Harry, Remus, dan Auriga di meja makan.

"'Adik'? 'Adik'!?" pekik Sirius tertahan, Remus langsung mendesis menyuruhnya untuk diam. "He's so sweet, Sirius. Aku suka adik laki-lakimu ini," kata Lily, mengacak rambut Regulus yang berantakan itu lembut.

Regulus hanya tersenyum kecil melihat kelakuan teman kakak laki-lakinya kepadanya saat ini. Sirius menyipitkan matanya dan mengerucutkan bibir. "Setidaknya rambutku masih yang terbaik." ujarnya yang membuat James dan Remus terkikik.

"Reg, kau belum memiliki kekasih?" tanya Auriga secara tiba-tiba, membuat Regulus tersedak. "Maaf?" beonya, terbatuk pelan. "Ah, belum, ya." Auriga mengerutkan kening.

"Sebenarnya, aku sedikit menyukai Pandora. Tapi dia sudah bersama Xenophilius, well.." kata Regulus, mengangkat kedua bahu. "Ah! Ya! Mary berkata kalau Pandora sedang hamil!" seru Lily, membuat semuanya meloncat kaget.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang