──────────── ✦ ────────────
Author
Beberapa minggu telah berlalu, kini Auriga sedang berada di perpustakaan, belajar untuk persiapan NEWT padahal masih butuh satu tahun lagi, atau mungkin sekitar dua tahun untuk menjalani tes itu.
"Kalian harus siap, jangan bertele-tele," begitulah kata Remus kepada keempat temannya yang saat ini duduk dengan malas-malasan. Auriga berkali-kali memainkan kertasnya, merubah bentuk kertas itu menjadi seperti burung lalu menerbangkannya di sekitarnya.
Kemudian James yang masih saja sibuk memainkan kacamatanya, Peter yang menenggelamkan wajahnya di atas buku, sudah mulai mengantuk, dan yang terakhir, Sirius yang tangannya terus menerus meraba-raba rambut Remus.
"Sirius, yang benar saja." keluh Remus, Sirius hanya tersenyum polos. "Kau lucu sih Moons," kata Sirius pelan, kembali meraba-raba rambut sahabatnya itu.
"Ah.. Ayolah kalian, jangan bermalas-malasan seperti ini." Remus menggerutu pelan. Auriga dan James membalasnya dengan dehaman. Remus menaikkan alisnya sebelah, ia dapat melihat James yang sekarang memperhatikan peta Maraudersnya dengan serius.
"James, kau melihat apa dan siapa?" Remus akhirnya bertanya, kemudian James mendongak. "Lily.. Aku hanya memperhatikan Lily dari peta.. Oh, dia sedang berada di toilet," jawabnya, memutarkan kepala kesana kemari untuk melihat dimana posisi Lily.
Auriga yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas dan langsung menyambar peta Marauders dari tangan James dengan cepat. "Hei! Kenapa tiba-tiba menyambar sih, Aurie?" James bertanya dengan nada yang terlalu dramatis.
"Kenapa kau selalu menguntitnya setiap saat sih, James? Bahkan sampai di toilet pun kau mengintipnya melewati peta ini!" Auriga bertanya, wajah James langsung merah padam. "Aku tidak menguntitnya! Aku hanya penasaran Lily sedang apa." balas James, menyambar balik peta Marauders itu.
"Itu sama saja menguntit." Auriga menyahut, James hanya menghela nafas panjang.
"Hei, hei. Natal ini mau ke Hogsmeade bersama?" tanya Remus, membuat Auriga dan James mendongak.
"Tentu saja. Aku mau ke Honeydukes," jawab Auriga. "Zonko's Joke Shop. Aku mau membeli Dungbomb." Sirius juga menjawab.
"Bukankah Dungbomb dilarang?" Peter bertanya, memastikan. Sirius mengedikkan bahunya tidak peduli, "Bagaimana denganmu, James?"
"Ah.. Itu.. Aku—mungkin tidak akan ikut dengan kalian.. Aku mengajak Lily ke Hogsmeade yeah, well—kau tahu.. Tapi kalau ditolak ya sudah.." jawab James pelan-pelan sembari melirik ke arah peta Maraudersnya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potter
Fanfic꒰ completed - james potter x readers ꒱ ꒰ written in bahasa indonesia ꒱ mis·chie·vous/ˈmisCHivəs/ causing or showing a fondness for causing trouble in a playful way. ia mengenali lelaki itu. lelaki yang menurutnya sangat nakal dan tidak s...