38. going out

628 123 29
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

Hari-hari Auriga berjalan cukup lancar, walaupun kata-kata Voldemort sering muncul di kepalanya, membuatnya menjadi cukup emosi dan lumayan berat sebenarnya.

Pertama, dia harus memastikan kalau Regulus aman. Kedua, dia juga harus memastikan kalau James dan Lily aman. Hampir setiap hari Auriga mengirimkan surat kepada Regulus, tetapi masih tidak ada jawaban hingga hari ini.

"Aurie, kau terlihat sangat lelah," kata James sembari melahap pai dagingnya. "Yeah, begitukah?" balas Auriga, terkekeh canggung, sebenarnya tidak menjawab pertanyaan James tadi.

"Keringatmu bercucuran," kini Peter yang berkata, jari telunjuknya mengacung ke arah wajah Auriga yang saat ini sedikit mengkilap karena keringat yang bercucuran di dahinya.

"Ah, yeah, sedikit panas, bukan?" balas Auriga, lagi-lagi terkekeh canggung. "Yah, ini bulan Juni.." Sirius membuka suara, menatap ke arah adik perempuannya itu aneh.

"Ah, omong-omong kemungkinan bulan depan Lily akan melahirkan, well, itu menurut perhitungan Lily sih.." ucap James, menaikkan kedua bahunya. "Yeah, tentu saja. Delapan bulan, James," sahut Lily, menyenggol lengan suaminya itu pelan.

"Yeah, congrats, Lily," Auriga tersenyum simpul, Lily pun tersenyum balik. "Thanks," jawabnya dengan senang.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Sirius, berbisik di telinga Auriga. Auriga yang mendengar itu pun sedikit terlonjak kaget. "Sirius, suaramu membuat telingaku geli.." katanya, mencubit pinggang kakak laki-lakinya itu pelan:

Sirius meringis lalu menampar tangan Auriga pelan. "Jangan mencubit juga, kau kurang ajar sekali.." gerutu Sirius, mengerucutkan bibir. "Kau dramatis sekali, Sirius. Kau sudah dewasa, hentikan itu." sahut Auriga mengernyit jijik saat melihat ekspresi kakak laki-lakinya yang saat ini sangat dramatis.

"Sirius, bisakah kau tidak merangkulku terus? Aku ingin makan dengan tenang," Remus kini menghela nafasnya panjang, segera menyingkirkan tangan kiri Sirius yang saat ini melingkar di bahunya.

"Moony, ayolah, bukankah dulu kau suka dirangkul olehku yang tampan ini?" Sirius bertanya dengan nada yang sedikit menggoda sambil mengacak rambut Remus pelan.

Sementara Remus yang mendengar itu hanya menatap ke arah Sirius datar lalu memutar bola matanya malas. "Kapan aku mengatakan itu?" dia bertanya balik, mengulum bibir.

"Well, saat di Hogwarts, kau diam saja saat kurangkul," jawab Sirius menaikkan kedua bahunya. "Sirius, itu sudah lama.." kini Remus membalas dengan keluhan lalu memukul kepala Sirius cukup kencang.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang