35. eavesdropping

667 128 26
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

"Aurie, aku—um," Sirius tiba-tiba saja menghentikan kalimatnya, membuat Auriga menaikkan alisnya sebelah. "Apa, Sirius?" dia bertanya, Sirius pun menghela nafasnya panjang.

"Aku minta maaf," kata Sirius yang membuat Auriga mendengus dan tertawa pelan. "Ah, ya, seorang Sirius Black meminta maaf, sangatlah mengejutkan." balasnya, terlihat tidak percaya dengan aksi kakak laki-lakinya saat ini.

"No, this is.. I really mean it," Sirius berkata sekali lagi, membuat Auriga menghentikan tawanya dan menatap ke arah kakak laki-lakinya itu sambil mengerutkan kening.

"Yeah, baiklah. Minta maaf tentang apa?" dia pun bertanya penasaran.

"Semua. Saat aku menuduhmu dan.." Sirius menjawab, kemudian menggantungkan kalimatnya sebentar, ".. Look, aku hanya.."

Auriga menatapnya datar dan mengangguk kecil. "Yeah, aku mengerti, Sirius. Kau kumaafkan, tapi janganlah seperti itu lagi," ucapnya sambil tersenyum tipis.

Sirius menelan ludahnya cukup kasar. "Bagaimana Regulus?" dia tiba-tiba bertanya, tentu saja hal itu membuat Auriga menaikkan kedua alisnya. "Kau menanyakan Regulus?" dia bertanya balik.

Sirius menganggukkan kepalanya, sedikit ragu. "Kurasa aku akan berbaikan dengannya saja," katanya dengan suara yang kecil.

Auriga yang mendengar itu pun langsung menarik senyuman lebar, menatap ke arah kakak laki-lakinya itu cukup bangga. "Kirimkan saja surat kepadanya. Kalau masih malu, akan kutuliskan saja." kata Auriga, Sirius mengerutkan kening.

"Aku tidak malu." ucapnya penuh penekanan. Auriga pun mengulum bibir dan terkikik pelan. "Baiklah, baiklah, kau tulis saja kalau kau ingin meminta maaf dengan sikapmu selama ini dan—" dia mulai menjelaskan.

"Ya, ya, aku tahu itu. Aku ingin menuliskan surat kepadanya nanti saja.." sela Sirius, Auriga pun langsung menghentikan kalimatnya dan menganggukkan kepala mengerti.

"Hei, Padfoot, Vixen. Sudah baikan?" panggil Remus yang saat ini membuka pintu rumah menuju ke taman sambil membawa sebuah mangkuk berisi kue kering di tangan kanannya.

"Yeah, begitulah," jawab Sirius terkekeh pelan, kemudian mulai merangkul Auriga. Remus yang melihat itu pun menghela nafas lega.

"Jangan bertengkar lagi," peringat Remus, menatap ke arah kakak-adik Black itu secara bergantian.

"Tidak akan." kata Auriga dan Sirius secara bersamaan.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang