34. new year sadness

725 132 34
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

Hari-hari telah berlalu, Auriga lebih sering menghabiskan waktunya di dalam kamar, tidak ingin keluar karena malas bertemu ataupun melihat kakak laki-lakinya itu.

Euphemia dan Fleamont akhir-akhir ini juga berada di kamar terus menerus, kondisi mereka sedikit buruk. Hal itu cukup membuat semua orang yang ada di rumah ini sangat khawatir.

James menjadi sedikit stres dan Lily pun berusaha untuk menenangkannya.

Dan kini natal pun telah tiba, cuaca menjadi sangat dingin hingga Auriga butuh memakai jaket yang tebal ditambah dengan syal dan sarung tangan yang tebal juga.

Natal tahun ini tidak bisa dibilang natal yang baik ataupun natal yang buruk. Hanya hari natal yang biasa saja, normal. Dan tentu saja seperti biasa, Sirius dan Auriga terus-terusan saling menatap sinis.

Marlene, Mary, dan Dorcas datang berkunjung saat malam natal kemarin. Mereka sedikit muak dengan Sirius yang sangat sering menuduh adik perempuannya itu sebagai Pelahap Maut saat rapat Orde.

Marlene, Mary, dan Dorcas berada di sisi Auriga, mereka percaya kalau Auriga bukanlah seorang Pelahap Maut ataupun bekerja sama dengan Voldemort.

Sementara sekarang Auriga berada di kamarnya, membaca surat yang telah dikirim oleh Regulus kepadanya. Regulus mengucapkan selamat natal dan sekarang dia sudah pergi keluar dari rumahnya, dan meninggalkan secarik kertas di kamarnya.

Regulus berkata kalau dia memang ingin menjauh dari keluarganya itu dan tetap berpura-pura untuk memihak Voldemort. Regulus juga berkata kalau dia memiliki firasat buruk soal apa yang akan dilakukan oleh Voldemort tahun depan, entah kenapa.

Auriga menaikkan alisnya sebelah kemudian menuliskan surat yang akan ditujukan kepada Regulus nanti; dia menuliskan kalau ada sesuatu buruk akan terjadi, dia meminta Regulus untuk memperingatinya melalui surat.

Dan tentu saja tidak lupa untuk menuliskan 'Selamat Natal' di kalimat pertamanya.

Selesai menuliskan surat, Auriga pun menyuruh burung hantunya yang berwarna hitam itu untuk mengirimkan suratnya kepada Regulus yang saat ini tinggal entah dimana, Regulus tidak mengatakan itu sama sekali.

"Ingatlah, kirimkan ke Regulus." peringatnya sekali lagi pada burung hantunya yang saat ini langsung terbang ke luar rumah sambil membawa sepucuk surat di paruhnya.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang