28. the day

727 136 108
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

Tahun telah berganti, natal tahun kemarin adalah natal terburuk bagi Auriga. Bahkan lebih buruk daripada natal saat dia masih di tahun kelima. "Yeah, James akan menikah dengan Lily tahun ini." katanya sekali lagi pada diri sendiri.

"Kau tidak mau mencari cara supaya James bisa menyukaimu, huh?" tanya Sirius sambil memainkan gitar milik Remus. Auriga menaikkan alisnya sebelah, berbalik dan menatap ke arah kakak laki-lakinya itu heran.

"Seperti Amortentia? Pffh.. Aku tidak berani, Padfoot." balasnya mendengus pelan. Sirius hanya terkikik geli kemudian meletakkan gitar milik Remus di samping tempat tidurnya.

"Bagaimana kalau kau langsung merebut James dari Lily saja?" lanjut Sirius yang membuat Auriga tersedak air liurnya sendiri. "Astaga—Sirius yang benar saja, apakah kau gila, Idiot?" dia bertanya balik, Sirius menggelengkan kepala.

"Siapa tahu kau mau melakukan itu? Keren juga," dia menaikkan kedua bahunya tidak tahu. "Yeah, aku menyukai James, Sirius. Tapi aku juga tidak mau merusak hubungannya dengan Evans." balas Auriga mengerutkan kening, menolak usulan kakak laki-lakinya itu.

"Aku tidak mau menjadi perempuan yang merebut kekasih orang begitu saja," lanjutnya dengan tegas. Sirius pun hanya berkedip beberapa kali kemudian menepuk tangannya sedikit malas. "Wow, kau sungguh hebat. Aku kira kau akan menurut dengan usulanku." komentarnya terkekeh pelan.

Auriga hanya menatapnya datar dan kembali menopang dagu, melihat ke arah pemandangan luar melalui jendela. "Hai, guys," sapa Remus membuka pintu kamar secara perlahan. "Hei, Moons. Ada apa?" tanya Sirius, mengangguk kecil.

"James berkata kalau dia akan menikah dengan Lily di bulan Maret ini.." Remus berkata dengan suara yang kecil, tetapi masih bisa di dengar jelas oleh Auriga dan Sirius. "Maret.. Dua bulan lagi?" ulang Auriga, Remus mengangguk tepat.

Auriga menghela nafas panjang. "I guess.. Aku butuh menyerah," katanya sambil terkekeh canggung. Remus menatapnya, mengerutkan kening dan menelan ludah cukup kasar. "Aurie.."

"Tapi aku sangat menyukainya.." lanjut Auriga, kini meletakkan kepalanya di atas meja. Sirius dan Remus saling bertatapan. "Apa yang harus kita lakukan?" Remus bertanya, berbisik. Sirius pun menggeleng dan berbisik balik, "Hibur saja. Entahlah, lakukan sesuatu.."

"Kalau saja aku sadar dengan perasaanku sejak masih bersekolah di Hogwarts," keluh Auriga mendengus kesal. "Aku mungkin sudah berkencan dengannya."

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang