219 - Dua Salah Tidak Membuat Benar

26 7 0
                                    

BAB 219 - DUA SALAH TIDAK MEMBUAT BENAR

Patriark Sikong Yi dengan marah meraung saat energi yang menutupi tubuhnya dengan panik melonjak dan memancarkan gugusan keperakan yang mempesona. Di cluster itu, seekor burung listrik Sayap Perak raksasa muncul dari udara tipis dengan petir yang tak terhitung jumlahnya di sekitarnya saat ia menyerang Duan Jian.

"Blharr..!"

Sebuah petir listrik mendarat di tubuh Duan Jian, dan Duan Jian kontan mengeluarkan jeritan yang menyakitkan. Petir dari burung listrik sepenuhnya menembus pertahanan Duan Jian dan secara langsung berdampak pada ranah jiwanya.

"Nak, kau masih lembut untuk berurusan denganku. Meskipun harus kuakui bahwa kultivasimu sangat kuat, tapi masih terlalu dini bagimu untuk menantangku! Oleh karena itu, kau harus mati!"
Patriark Sikong Yi berangsur-angsur menghilang ke dalam burung petir saat burung itu berteriak ke langit.

"Dharr..! Dharr..! Dharr..!"
Pilar petir terus membombardir tubuh Duan Jian.

Meskipun tubuhnya terasa seperti tercabik-cabik, Duan Jian bertahan sambil mengatupkan giginya, mengandalkan daya tahannya yang kuat dan menatap Patriark Sikong Yi dengan ganas.

Sayapnya bergetar dan dia perlahan mengurangi jarak antara dia dan Patriark Sikong Yi.

"Mustahil!"

Patriark Sikong Yi membelalakkan kedua matanya karena terkejut. Dia tidak menyangka kalau Duan Jian masih mampu mengepakkan sayapnya di bawah serangan petir yang begitu padat.

"Kentut tua, Sikong Yi. Aku mampu mencapai ketahanan seperti ini dengan bantuanmu. Jika bukan karena kalian yang selalu menyiksaku siang dan malam, aku tidak akan bisa memiliki tubuh fisik yang kuat seperti itu!" Duan Jian mengatupkan giginya erat-erat saat dia menahan serangan listrik yang padat itu.

Duan Jian mengibaskan Pedang Api Hitam di tangannya dan menebasnya ke arah Patriark Sikong Yi.

Patriark Sikong Yi segera mengelak dan dengan marah melemparkan petir ke arah Duan Jian. tombak petir berubah menjadi bilah yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, Duan Jian tidak juga bereaksi terhadap panah-panah listrik yang menakutkan ini. Meskipun rasa sakit yang mengerikan itu serasa benar-benar akan merobek ranah jiwanya, kebencian di dalam hatinya memungkinkan Duan Jian untuk mempertahankan kesadarannya.

Akhirnya Duan Jian memiliki kesempatan untuk membalas dendam, bagaimana mungkin dia melepaskan kesempatan ini begitu mudah?

Duan Jian dengan marah meraung ke langit saat sisik hitam tiba-tiba tumbuh di tubuhnya dan sayapnya tumbuh lebih besar, mencapai ukuran enam hingga tujuh meter. Api hitam menyelimuti seluruh tubuhnya dan ranah jiwanya tampaknya juga telah mengalami transformasi. Kekuatan tak berujung meledak dari seluruh tubuhnya.

Di bawah kungkungan petir listrik itu, ranah jiwa Duan Jian akhirnya mulai berubah. Dia telah menembus dinding peringkat Emas Hitam dan kini menerobos naik dari peringkat Emas Hitam bintang-5 ke peringkat Legenda.

Dengan menambah kekuatan hukum yang ia peroleh dari Nie Li, kekuatannya kini telah mencapai tahap yang sama sekali baru.

Peringkat legenda!

"Bhamm.! Bhamm.! Bhamm.!"

Suara ledakan menggema dengan Duan Jian berada di tengah.

Merasakan fluktuasi kekuatan yang menakutkan ini, wajah Patriark Sikong Yi terlihat berubah drastis. Dia tidak menyangka kalau Duan Jian akan benar-benar menerobos pada saat bertarung.

Sebelum menerobos, Patriark sudah bisa merasakan bahwa dia tidak bisa terus menekan Duan Jian. Sekarang Duan Jiannya telah menerobos peringkat Legenda, sudah pasti Patriark Sikong Yi tidak bakal mampu lagi melawannya!

TALES OF DEMONS AND GODS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang