397 - Kau Tidak Boleh Membawanya!

42 8 0
                                    

BAB 397 - KAU TIDAK BOLEH MEMBAWANYA!

Pembantaian semakin intensif saat semua orang berebut Kristal Gangga. Yan Yang menatap mayat-mayat yang bergelimpangan di lantai. Aura energi mengalir dari mayat-mayat itu dan meresap ke bumi.

Dia kemudian melihat ke tengah-tengah kancah pertempuran, di mana orang-orang saling membantai dan berebut Kristal Gangga.
Dia akhirnya merasa ada yang tidak beres.

"Semuanya, mundur! Tinggalkan Kristal Gangga. Ikuti aku!"
Yan Yang memerintahkan saat dia terbang ke arah yang berbeda.

Anggota Sekte Skyblaze tentu bingung, karena mereka tidak tahu alasan mengapa Yan Yang membuat perintah seperti itu. Namun, mereka tetap mengikutinya.

Jantung Aula Utama

Nie Li melihat sekelilingnya, tetapi tidak menemukan Kristal Gangga sebijipun di aula utama. Dia bergerak melalui pintu kecil saat dia menuju ke tengah aula.

Di pojok jauh aula berdiri puluhan patung, semuanya ditutupi pola prasasti. Sudut mulut Nie Li berkedut menjadi senyuman. Menurut perhitungannya, salah satu patung di antara lusinan patung ini seharusnya yang benar.

Patung-patung ini bisa dengan mudah membodohi siapa pun kecuali Nie Li. Dia berdiri diam saat dia memikirkan semuanya.

Saat Nie Li fokus merenung, dinding batu giok kristal yang menjulang tiba-tiba runtuh dan sebuah lorong panjang terbuka di depan mata semua orang yang berkultivasi. Kerumunan tercengang.

Tidak peduli bagaimana mereka mencoba, mereka tidak akan pernah bisa memasuki dinding batu giok kristal. Jadi mengapa tiba-tiba dinding ini terbuka sendiri?

"Ayo pergi!"

"Masuk dan lihatlah!"

"Wuss..! Wuss..! Wuss..!"

Satu demi satu ahli bergegas melewati pintu masuk. Dalam pikiran mereka, Istana Dewa Void Maya pastilah menyembunyikan harta pusaka yang tak ada habisnya.

Gerbang kehidupan juga terbuka dan arus para ahli tumpah ruah bergegas masuk.

Nie Li berjalan melewati patung satu demi satu. Dia sudah menentukan bahwa ketujuh patung disana itu bukan yang benar.

Suara mendengus kesal dan marah terdengar dari kedalaman Istana Dewa Void Maya. "Siapa yang berani menggangguku? Tinggalkan istana ini! Kalau tidak, jangan salahkan aku bila bertindak keji!"

Suara itu menggelegar seperti petir.

Nie Li melihat ke kedalaman Istana Dewa Void Maya.
"Kamu siapa?"

Suara itu merespons dengan niat membunuh yang mengerikan.
"Aku adalah Istana Dewa Void Maya! Segala sesuatu di dalam sini dibawah kendaliku. Jika aku mau, aku bisa mengubah setiap makhluk hidup di dalam sini menjadi abu. Kau tidak seharusnya berada di sini. Pergi dari sini sekarang!"

"Oh!" Nie Li hanya mengangguk.
Tapi dia masih terus saja memeriksa patung-patung ini.

Suara itu semakin marah.
"Apakah kau mengerti kata-kataku? Pergilah! Atau bergabunglah dengan yang lain, jangan salahkan aku karena tidak sopan!"

Nie Li dengan tenang menjawab,
"Kalau begitu, kamu tidak perlu repot-repot untuk bersikap tidak sopan. Lagipula, aku hanyalah Alam Takdir Langit. Bukan masalah besar jika aku mati disini."

Nie Li benar-benar tidak peduli untuk hidup dan mati!

Suara itu terdiam sesaat sebelum berkata,
"Jika kau tidak takut mati, mengapa tidak bertarung saja untuk Kristal Gangga di aula luar? Dengan begitu, kau akan mendapatkan kesempatan untuk mendapat harta karun yang tersembunyi di dalam Istana Dewa Void Maya ini!"

"Saya hanya seorang Alam Takdir Langit rendahan, sementara orang-orang di luar sana setidaknya dari Alam Bintang Langit atau Alam Sumbu Langit. Bagaimana mungkin aku bisa bersaing dengan mereka?" Nie Li mengambil beberapa langkah ke depan. Patung kedelapan juga tidak terlihat benar.

Suara itu terus beralasan.
"Hanya karena kau adalah Alam Takdir Langit tidak berarti kau tidak memiliki kesempatan. Aku telah menyembunyikan ratusan ribu Kristal Gangga di salah satu ruang rahasia di aula utama. Jika kau mengikuti instruksiku, aku akan mengarahkanmu ke ruang itu. Dengan begitu, kau dapat dengan mudah mendapatkan harta milik Istana Dewa Void Maya ini!"

"Benarkah?" Kata Nie Li dengan heran.

"Tentu saja!" Suara itu menjawab.

"Aku hanya berwujud arwah dari Istana Dewa Void Maya. Harta pusaka seperti itu tidak berguna untukku. Kenapa aku harus berbohong?"

"Harta macam apa yang tersembunyi di dalam Istana Dewa Void Maya?" Nie Li mendekati patung kesembilan. Itu juga tidak terlihat sebagai poin penting dari array.

Suara itu menjawab dengan godaan.
"Ada banyak harta di Istana Dewa Void Maya. Ada puluhan juta Inti batu spiritual emas. Selain itu, ada Artefak yang tak terhitung jumlahnya. Hanya sebagian kecil dari mereka yang akan menyaingi kekayaan besar dari satu sekte ilahi!"

"Tapi aku tidak tertarik dengan itu!"
Nie Li menjawab, sambil terus mempelajari patung-patung itu.

"Selain harta karun, ada juga banyak Artefak ilahi kuno di dalam Istana ini. Artefak ilahi kuno yang terkuat. Yang dibutuhkan hanyalah setetes darah untuk mengklaim kepemilikannya. Kemudian, kau bisa menggunakannya dan memiliki kekuatan besar!"
Suara itu masih terus menggoda Nie Li.

Nie Li menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tertarik!"

"Lalu, apa yang kau minati ?!"
Nada suara itu berubah serius dan marah dengan dingin.

"Menurutku, patung-patung ini agak menarik. Kamu tahu, aku sebenarnya adalah penyanyi keliling!" Nie Li menjawab sambil mempelajari pola prasasti pada patung di depannya dengan penuh minat.

Tiba-tiba, mata Nie Li tertarik ke salah satu kaki patung. Itu adalah sepotong Inti batu spiritual emas yang tersesat.

Itu hanya satu bagian, bukan kekayaan yang mengejutkan. Namun, itu masih lebih baik daripada tidak sama sekali. Nie Li membungkuk dan mengambilnya.

Saat Nie Li memungutnya, suara istana tadi berubah menjadi histeria yang memekakkan telinga.

"Letakkan kembali Inti batu spiritual emas itu! Batu itu milikku!"

"Jika kamu berani mengambilnya, aku akan membunuhmu!"

"Semua yang ada di Istana Dewa Void Maya ini milikku! Ini milikku! Semua milikku! Tidak ada yang diizinkan untuk menyentuh hartaku! Siapapun yang menyentuhnya akan dibunuh! Bunuh, bunuh, bunuh, bunuh, bunuh! Aku akan membunuh kalian semua! Tidak ada yang diizinkan untuk mengambil hartaku..."
Suara itu meratap, seperti nada iblis yang memasuki telinga Nie Li.

Nie Li masih memegang esensi batu spiritual emas di tangan kanannya saat dia mengerutkan alisnya pada suara yang menusuk telinga. Itu hampir menghancurkan gendang telinganya.

Ini hanya sebongkah Inti batu spiritual emas. Mengapa pemilik Istana ini menjadi begitu emosional?

Tiba-tiba, muncul sebuah ide dikepala Nie Li, dan sudut mulutnya berkedut. Dia kembali mempelajari patung-patung itu.

"Apakah kau tidak mendengarku? Letakkan batu itu dan pergilah! Kalau tidak, aku akan memberimu kematian yang tragis!" Suara itu menggeram, seperti tikus yang meneriakkan kutukan di jalan.

Nie Li tidak terganggu sedikit pun. dia tetap fokus pada pola prasasti yang ada pada patung.

Tak berapa lama, satu demi satu sosok dengan lancar terbang memasuki aula utama dan menyerbu ke depan tanpa sedikit pun hambatan.

"Mestinya ini sudah menjadi aula utama!"

"Di mana harta istana?"

Mereka mencari-cari dengan tergesa-gesa sebelum akhirnya mereka menemukan sebuah pintu kecil, masih tertutup rapat.

"Mungkinkah di sini?"

TALES OF DEMONS AND GODS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang