343 - Menerima Seorang Murid

31 7 0
                                    

BAB 343 - MENERIMA SEORANG MURID

Dari tadi Hierarki Skycloud terus memperhatikan ekspresi Nie Li, dan dia agak terkesima dengan ekspresi yang ditunjukkan Nie Li. Murid Institut Skysoul lainnya pasti akan melompat kegirangan jika mereka tahu bahwa Hierarki Skycloud akan merekrut mereka sebagai murid. Namun, ekspresi Nie Li tetap kalem dan tenang.

Ternyata Hierarki Skycloud lebih mengagumi Nie Li karena kemampuannya untuk tetap bersikap tenang.
'Bocah ini persis seperti kaligrafinya. Dalam Niat Dao dalam kaligrafinya, Nie Li telah mencapai keadaan transenden'.

Tetua Redsoul menelepatikan suaranya ke Nie Li,
"Nie Li, jangan biarkan emosimu mempengaruhi keputusanmu. Ini jelas merupakan kesempatan besar bagimu untuk menjadi murid Guruku. Jangan menyerah hanya karena Tetua Flameless. Ayah dari Tetua Flameless pernah menyelamatkan hidup Guru, dan dia juga murid tertua Guru. Makanya, Guru merawatnya dengan sangat baik sebagai balas budi. Itu sebabnya Tetua Flameless sesekali dibiarkan Guru untuk ikut campur dalam penilaian keputusannya. Tapi jangan biarkan itu sampai mempengaruhimu. Setelah kamu menjadi murid Guru, maka kamu tidak perlu khawatir lagi tentang apa pun yang akan dia lakukan terhadapmu!"

Nie Li mengirimkan suaranya kembali ke Tetua Redsoul.
"Tetua, saya tahu apa yang saya lakukan."

Membujuk Nie Li untuk pasrah menerima saja, kayaknya tidak bakal terjadi. Seandainya Nie Li bersikap seperti itu, tentu sekarang Nie Li sudah menjadi murid Hierarki Skycloud.

Tetua Flameless masih menunggu kata-kata dari Hierarki Skycloud sambil mengamati ekspresi sang Guru. Melihat Hierarki Skycloud tidak berkomentar, cahaya dingin melintas di matanya dan dia dengan dingin tersenyum. "Menurutmu tempat seperti apa Aula Awan Langit ini? Apakah kau pikir itu adalah tempat di mana kau bisa datang dan pergi sesukamu? Lucu sekali! Masih diperingkat Alam Takdir Langit, tapi sudah menganggap dirinya sebagai sosok yang agung? "

Nie Li tidak marah, bahkan setelah mendengar kata-kata dari Tetua Flameless. Sebaliknya, Nie Li menjawab dengan nada yang tidak merendahkan dirinya atau sombong.
"Tetua, saya sangat menghormati Hierarki Skycloud dan sangat ingin menjadi muridnya. Saya hanya menyampaikan permintaan saya sendiri dan mencari pendapat Hierarki Skycloud. Apakah dia setuju atau tidak, keputusan ada di tangannya. Bukankah pendapatmu sedikit tidak diperlukan disini?"

"Kau ..." Tetua Flameless mulai murka.

Jika saat ini mereka ada di dunia luar dan semut dari Alam Takdir Langit, seperti Nie Li, berani lancang berbicara dengannya dengan nada seperti itu, dia pasti sudah membunuh mereka sejak lama.

Empat Tetua lainnya, selain Tetua Flameless, mau tak mau melirik Nie Li. Bocah ini tidak bertindak seperti budak yang selalu manut, atau bertingkah sombong ketika berani menegur Tetua Flameless. Bocah ini mungkin memang bukan seorang ahli Alam Takdir Langit biasa.

Empat Tetua lainnya juga waspada terhadap Nie Li. Namun, mereka bukan orang yang mengambil inisiatif untuk memprovokasi orang lain. Oleh karena itu, mereka tidak menyela saat mereka mengamati Nie Li.

Akhirnya Hierarki Skycloud tersenyum dan berkata,
"Apa yang dikatakan Nie Li memang benar. Proses menerima seorang sebagai murid selalu dilakukan dengan persetujuan bersama. Bahkan bagiku pribadi, aku hanya bisa menerima seorang murid jika dia mau. Yang lain tidak punya alasan untuk menyuarakan pendapat mereka."

"Tapi, Guru ..."
Tetua Flameless tidak dapat menerima ini di dalam hatinya.

Menurutnya, Nie Li sudah bersikap begitu lancang, namun Hierarki Skycloud benar-benar bersedia menanggungnya?

"Tidak perlu kata-kata lagi!"
Hierarki Skycloud sedikit mengernyit, tampak mulai kesal.

Tetua Flameless berhenti berbicara ketika dia melihat ekspresi Hierarki Skycloud. Dia tahu bahwa Gurunya sudah mulai marah padanya, jadi dia hanya bisa dengan hormat berdiri di samping.

TALES OF DEMONS AND GODS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang