00

16K 932 10
                                    

_____

Aku sudah bilang berapa kali kepada kedua orang di depanku ini. Bahwa aku tidak ingat siapa mereka. Karena mereka sejak tadi menginterogasiku dengan tatapan tajam dan menyelidik. Di kira aku sedang berakting untuk menjadi pembohong?

"Kau benar-benar tidak ingat siapa kami?" tanya pria di depanku ini.

"Memang kalian siapa? Jangan membuatku takut," ucapku balas menatapnya.

"Rain, jangan membuat Ibu merasa cemas," ucap seorang wanita paruh baya di samping pria tadi.

"Tapi maaf, aku benar-benar lupa. Aku tidak tahu siapa kalian," ucapku pelan.

Pria tadi menghembuskan napas lelah. Lalu memegang pundak wanita paruh baya tadi, "Ibu kekamar saja untuk beristirahat terlebih dulu. Biar aku yang mengurus anak manja ini," ucap pria tadi.

Aku melotot sebal. Kenal saja tidak, sudah mengataiku sembarangan. Aku bukan anak manja ya!

Setelah wanita itu pergi, pria di depanku ini segera mengubah raut wajahnya menjadi marah. Aku meneguk ludah susah payah.

"Kau tidak lihat wajah Ibu yang khawatir karena anak perempuannya yang baru saja jatuh dari atap rumah?" tanya pria itu sambil duduk di pinggir ranjang.

"Siapa? Aku?" tanyaku menunjuk diriku sendiri lalu menatap kanan dan kiriku yang ternyata tidak ada orang lain selain aku.

"Iya,"

"Aku jatuh dari atap rumah? Memangnya aku sedang melakukan apa diatas sana? Aku bukan spiderman!" ucapku tanpa berhenti. Hal itu membuat pria itu bingung.

"Apa itu spiderman?" tanya pria itu.

Aku terdiam, benar juga ia tidak tahu jika aku bukan berasal dari sini, "Lupakan saja!"

Pria itu berdehem pelan, "Kau benar-benar lupa dengan Ibu dan kakakmu sendiri?" tanya pria itu.

"Jadi kalian keluargaku?" tanyaku.

Pria itu menghela napas, "Lebih baik kau tidur. Mungkin saja besok kau bisa mengingat semuanya," ucap pria tadi sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhku.

"Tunggu sebentar, siapa namamu?" tanyaku menahan pergelangan tangan pria itu.

"Kenzie. Kakak laki-laki yang kau lupakan," ucap Kenzie lalu segera meninggalkanku di kamar ini sambil membanting pintu dengan keras.

Aku hanya bisa meringis menatap kepergian Kenzie. Jadi aku benar-benar terdampar di dunia antah berantah ini?

Semoga saat aku bangun nanti aku sudah berada di masa depan lagi. Aku tidak mau berada disini.

_____

The Kingdom Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang