Maaf gak sempat update😌
Akhir-akhir ini sibuk jadi lupa kalau belum update cerita ini.Terima kasih yang masih bersedia untuk meluangkan waktu membaca dan meninggalkan jejak🦦
Okay gak perlu basa-basi.
Happy reading!
_____
Rain POV
Sinar matahari membuatku mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk. Aku mengedarkan mataku hingga menemukan seorang laki-laki yang sedang mengasah pedangnya dengan batu.
Aku menguap lebar, dan mengucek mataku khas orang baru bangun tidur. Pangeran Oliver belum menyadari jika aku sudah bangun.
Aku baru merasakan yang namanya tidur nyenyak malam tadi. Sebelumnya aku tidak bisa merasakan hal semacam itu meskipun di kerajaan ada kasur empuk. Aneh bukan? Padahal aku tidur duduk di tengah hutan.
"Kau memang aneh," celetuk Julia dari dalam kalung.
Ah, aku sampai lupa jika masih ada dia. Berapa lama aku tertidur?
"Kau bahkan melupakan orang yang sudah berjasa bagimu sejak semalam." ucap Julia.
"Memangnya ada apa semalam?" beoku tidak mengerti.
"Pangeran tampan itu sama sekali tidak tidur dan memilih melepas-" ucapan Julia terpotong karena suara Pangeran Oliver.
"Kau sudah bangun rupanya." ucapnya menghampiriku dengan pedangnya.
"Ayo kita harus melanjutkan perjalanan." ucap Pangeran Oliver.
Aku melotot terkejut. Aku baru bangun dan dia langsung ingin melanjutkan perjalanan? Setidaknya biarkan aku sarapan pagi dan mencuci wajahku dulu.
"Biarkan aku mencuci wajahku terlebih dulu." ucapku menolak secara halus.
Aku langsung menuju ke kantong kehidupan. Tetapi saat aku membuka isinya. Kosong. Hanya ada botol minuman dan saat aku menuang isinya hanya ada sedikit air. Aku membulatkan mulut lalu tatapanku beralih ke Pangeran Oliver.
Pangeran Oliver membalas tatapanku tak kalah tajamnya, "Kenapa?" tanyanya.
Sekarang dia masih bertanya kenapa setelah menghabiskan perbekalan untuk beberapa waktu kedepan?!
Aku langsung melempar botol itu ke arahnya. Tetapi dia sangat lincah menghindarinya. Aku mendengus kesal.
"Kau yang menghabiskan makanan dan minuman ini kan?" tanyaku menunjuk kantong kehidupan.
"Aku lapar." ucapnya datar tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Tapi bisakah kau tidak menghabiskan semuanya?" tanyaku frustasi.
Pangeran Oliver memilih berjalan meninggalkanku. Aku mengacak rambut kesal. Jika ada kaca disini, pasti penampilanku sudah seperti orang gila. Dengan muka khas bangun tidur dan rambut acak-acakan.
Sedangkan Pangeran Oliver, dia kenapa masih bisa tampan disaat seperti ini?!
Aku mengikuti Pangeran Oliver di belakang. Meskipun masih sedikit kesal. Tetapi Pangeran Oliver benar, kami harus segera melanjutkan perjalanan.
Ditengah perjalanan yang membosankan ini. Setidaknya aku punya teman bicara. Tapi itu bukan Pangeran Oliver tentunya.
"Setidaknya masih ada aku."
Ya, aku akui Julia lebih baik dibandingkan Pangeran Oliver yang kejam itu.
"Bahkan dia tidak menyisakan sedikitpun untukku." gerutuku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom Of Destiny
Fantasy[Selesai] Aku gadis dari masa depan yang terdampar disebuah tempat dengan sistem pemerintahan berupa kerajaan. Aku menjadi rakyat biasa dan tinggal disebuah desa bersama Ibu dan Kakak laki-lakiku. Kami hidup damai di desa itu. Hingga suatu ketika t...