45

2.2K 220 8
                                    

Holaa!
Setelah sekian lama gak update, akhirnya bisa update lagi.

Ada yang masih nunggu?
Hehe.

Happy reading!

_____

Kami berada di teras depan rumah. Aku bertanya-tanya kemana perginya Pangeran Oliver dan Panglima Thomas jika tidak ada dirumah?

Sedangkan Paman Kell sibuk mengurus keadaan di desa. Bibi Han, Lyn, dan Julia sibuk mengurus kebun. Aku sebelumnya bertemu dengan Ryan yang katanya ingin berburu di hutan.

"Kau sudah tau apa yang dialami kerajaan Emerland?" tanyaku membuka topik.

"Ya," jawabnya singkat.

Aku menghembuskan napas, "Kau selama ini kemana saja? Kau sering menghilang di kerajaan, aku bahkan tidak dapat menemukanmu." ucapku.

"Jangan mencariku," ucapnya pelan.

"Kenapa aku tidak boleh mencarimu?" aku menatapnya bingung.

"Karena aku berbahaya. Aku bisa melukaimu kapan saja." ucapnya membalas tatapanku.

Kami saling memandang satu sama lain. Hening. Tidak ada pembicaraan lagi.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" aku sepenuhnya menghadapkan diriku padanya.

"Lebih baik kau tidak tau," ucapnya mengalihkan pandangan.

Aku memegang kedua lengannya, "Tolong katakan jika itu ada hubungannya denganku!"

Pangeran Alaric melepaskan tanganku dari lengannya, "Itu tidak ada hubungannya denganmu."

"Kau berbohong," ucapku kecewa.

Meskipun aku berteman dengan Pangeran Alaric belum lama ini. Tetapi aku tau dia sekarang sedang berbohong.

Apa yang sebenarnya kau sembunyikan padaku?

Pangeran Alaric menghembuskan napasnya, "Aku seorang manusia harimau." ucapnya yang membuatku terkejut.

Pertanyaanku akhirnya terjawab sudah.

"Lebih tepatnya aku terkena kutukan. Aku harus menjalani kehidupan yang berbeda dengan orang pada umumnya." jelasnya menatap ke depan.

"Siapa yang memberimu kutukan seperti itu?" tanyaku.

Pangeran Alaric tersenyum, "Aku sendiri."

"Tidak mungkin."

"Ada alasan kenapa aku bisa mendapat kutukan seperti itu,"

"Kenapa kau tidak menceritakan semuanya saja, daripada berbicara setengah-setengah seperti ini?" protesku.

Pangeran Alaric tertawa pelan. Dia menatapku lamat.

"Kau ingin mendengarnya?"

Aku melotot, "Tentu saja!"

Pangeran Alaric mulai bercerita, "Aku tertarik dengan seorang gadis desa. Dia membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan sedetikpun darinya," jelasnya menatapku sambil tersenyum, "Lalu aku menemui penyihir di desa ini untuk memastikan keselamatan hidupnya."

Aku mengernyitkan dahi bingung. Penyihir di desa ini? Mungkinkah itu Kakek Raja Artha?

Pangeran Alaric menatap sendu ke depan, "Penyihir itu bilang jika umur gadis itu tidak lama lagi. Dia menjelaskan jika gadis itu mati karena kecerobohannya sendiri. Jadi aku sudah tau masa depan gadis itu seperti apa,"

"Jadi sebelum waktunya tiba, aku membuat perjanjian kepada penyihir itu. Aku menginginkan agar umur gadis itu tetap panjang. Tetapi harus ada yang dikorbankan..."

The Kingdom Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang