33

2.6K 274 0
                                    

Happy reading!
_____

Tinggal menghitung waktu hidupku akan berakhir. Aku sejak tadi mencoba melepas ikatan di tanganku. Tapi itu percuma. Karena itu hanya akan menyakiti tanganku sendiri.

Aku menghela napas pelan. Inikah akhir bagiku. Terjebak di dunia ini dan meninggal disini? Really?

Tidak adakah cara lain untuk bisa kabur dari sini?

"Hei, Ra." panggil Julia dari dalam kalung.

"Apa?"

"Terima kasih,"

Aku mengernyitkan dahi bingung, "Untuk?"

"Kau sudah menyelamatkanku. Kau rela menanggung akibat dari kecerobohanku. Aku benar-benar minta maaf."

Julia merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Aku merasakan dari suaranya yang bergetar. Aku menghembuskan napas. Tidak ada gunanya menyalahkan diri, kan?

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Meskipun itu memang kesalahanmu." ucapku pelan.

"Kau ini! ah, aku bahkan tidak jadi menangis."

"Baguslah kalau begitu. Setidaknya kau tidak merepotkanku menangis di dalam kalung. Bagaimana jika kau tidak bisa keluar dari sana? Aku tidak punya sihir, jadi aku tidak bisa mengeluarkanmu." ucapku berusaha mencairkan suasana.

"Kau memang berbeda, Ra."

"Julia? Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanyaku padanya.

"Tentu saja!" jawabnya senang.

Aku menyusun kata-kata. Sejujurnya aku ragu mengatakan hal ini kepada Julia. Kenapa Kenzie sangat membenci kaum penyihir? Mereka baik, menurut pendapatku pribadi.

"Ah, karena dia masih mengingat masalalu yang tragis."

Aku melotot kaget.

"Tidak perlu terkejut, kau kan berbicara dalam batinmu, jadi aku bisa mendengarnya. Kau ini pelupa ya?" ledeknya dari dalam kalung.

"Masalalu apa?" tanyaku mendalami topik.

"Ayahnya meninggal karena bangsa kami." jawabnya.

Aku terdiam kaku. Jadi inilah alasan Kenzie membenci para penyihir. Tapi bukankah itu hanya menguras energi saja? Maksudku, membenci penyihir dan menaruh dendam pada mereka itu hanya menyia-nyiakan waktu saja, kan?

"Ayahnya adalah seorang panglima perang yang hebat. Dia memiliki insting pemburu yang tajam. Dia memburu para penyihir yang jahat karena menyalahgunakan kekuatan mereka.

Tetapi waktu itu keadaannya sedang tidak baik. Dia dikejar oleh beberapa komplotan penyihir jahat untuk membunuhnya. Dan dia tewas di tempat.

Beberapa bulan setelahnya, pangkatnya digantikan oleh panglima Thomas. Kau pasti mengenalnya. Itulah kejadian tragis yang merenggut nyawa ayahnya atau bisa kubilang ayahmu juga tapi dari zaman yang berbeda."

Julia menjelaskan dengan runtut. Aku langsung paham kemana arah masalah ini muncul. Setidaknya Kenzie salah menyamaratakan kaum penyihir.

"Jadi.. Kenzie salah menilai jika penyihir itu semuanya jahat?"

"Iya, dia menaruh dendam pada penyihir karena kematian ayahnya."

Aku turut berduka dengan kematian ayah Kenzie. Meskipun itu adalah ayahku juga. Tetapi setidaknya, dia orang yang hebat. Tidak seperti anaknya yang salah menilai sesuatu.

"Bagaimana cara melepas ikatan ini?" tanyaku pelan.

"Tinggal dilepas saja, Ra." jawab Julia santai.

The Kingdom Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang