03 || Tiga

307 8 0
                                    

|| T I G A ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

Seorang pria berpacu dengan cepat menunggangi seekor kuda yang gagah, berkali-kali pria itu memukul kuda tersebut menggunakan cemetinya, berharap kuda jantan bernama Elmer itu akan membawanya berlari sejauh mungkin. Elmer adalah hadiah paling berarti miliknya yang di berikan Lee Yoora belasan tahun lalu untuknya.
Banyak kenangan yang mereka buat bersama dengan kuda itu.

"Aarghhh."

Jung Kook, pria yang di kenal selalu imut dan menggemaskan bak bayi itu berteriak marah. Elmer semakin cepat memacu adrenalinnya, menjelajahi hutan Busan yang masih terlindungi dan sunyi. Disana, di sebuah padang rumput yang luas ia menghentikan kuda itu. Menatap luasnya langit biru Busan dan menghirup harum dedaunan basah juga rumput liar disana, Jung Kook memejamkan matanya perlahan.

"Jung Kook-ssi kau payah sekali. Coba kejar aku!"

"Rawat Elmer dengan baik agar kau bisa berlatih bersamanya. Saat waktu itu tiba, kita akan berkuda lagi bersama Jung Kook-ssi."

"Jung Kook-ssi, kau harus giat berlatih agar bisa mengalahkanku."

Jung Kook tertawa miris. Hal itu sudah lama sekali terjadi namun ia masih membohongi dirinya sendiri juga semua orang. Melupakan Lee Yoora cinta pertamanya adalah sebuah kebohongan besar yang pernah Jung Kook ciptakan. Jung Kook tahu ia tidak boleh melakukan ini. Mencintai kakak iparnya sendiri adalah kejahatan terbesar baginya.
Namun, ia tidak bisa membohongi dirinya terlalu lama. Ia masih mencintai ibu dari anak kembar itu, So Young dan Young Soo keponakan kembarnya yang cerdas, menyenangkan dan kritis seperti Lee Yoora. Ibu si kembar itu pernah berkata padanya, jika suatu saat nanti ia akan menemukan cinta miliknya yang lebih indah, yang akan mewarnai kehidupannya hingga ia menua. Bohong. Nyatanya semua itu hanya kebohongan, karena pada nyatanya sosok Lee Yoora selalu membayangi hari-harinya.



🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂



"Eomma berharap kau akan tinggal sedikit lebih lama disini nak."

"Tentu eomma. Terimakasih telah merawat Elmer dengan baik selama aku di Kanada." Ibu Jung Kook, nyonya Jeon yang terkenal lembut tersenyum hangat lalu menatap lekat ke bola mata putra bungsunya.

"Eomma tahu kau menyayangi kuda itu, jadi eomma berusaha merawatnya sebaik mungkin." Jung Kook mengangguk lalu memeluk singkat ibunya sebagai tanda terimakasih. "Lalu mau di apa 'kan sepatu dalam kotak itu? Sepertinya itu sepatu mahal, kau sungguh ingin membuangnya nak?"

Jung Kook terdiam. Sepatu itu adalah hadiah pertama yang Lee Yoora berikan untuknya.

"Eomma boleh menyimpannya jika ingin. Aku ke kamarku dulu."

Jung Kook berlalu setelah membungkuk singkat pada ibunya. Pria bergigi kelinci itu menaiki tangga ke kamarnya dengan langkah lebar, lalu menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar hingga meninggalkan bunyi bedebam. Jung Kook menyandarkan tubuhnya di balik pintu, menyugar rambut gondrongnya yang berwarna hitam. Ia berkali-kali tampak membuang nafas dengan kasar.

Setelah mengendalikan dirinya beberapa saat Jung Kook menghampiri sebuah piano di sudut kamarnya. Ia duduk di sebuah kursi dan jemarinya mulai menekan tuts piano dengan asal. Jung Kook menghirup nafas dalam-dalam lalu mulai menyanyikan salah satu lagu miliknya.

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang