|| T I G A P U L U H ||
🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂
Uhuk!
Uhuk!
"Hahaha, noona. Aigoo."
Jung Kook masih asyik menertawakan Yoora setelah ia berhasil menggoda wanita itu. Meski begitu Jung Kook segera mengangsurkan sebotol minuman dingin pada Yoora. "Wajahmu merah, noona."
"..."
"Noona cantik sekali jika seperti ini."
"..."
"Noona."
"Bisa diam tidak?"
"Iya, iya. Maaf." Yoora kembali meneguk minuman dingin di tangannya. Sementara Jung Kook mengambil posisi tepat di samping Yoora bahkan lengan mereka saling menempel bergesekan. "Kau mau Jung Kook-ssi?"
Jung Kook menunduk menggigit gimbap yang baru saja di gigit setengah oleh Yoora. Wanita itu mengerjap sementara Jung Kook justru tersenyum santai sembari mengunyah. "Itu bekasku, Jung Kook-ssi." Jung Kook mengangkat sebelah bahunya acuh kemudian merebut sumpit di tangan Yoora dan kembali menikmati makanan bercita rasa pedas tersebut. Sedetik kemudian Jung Kook minum dari botol yang sama yang di minum Yoora, wanita itu semakin terheran-heran di buatnya. "Noona, kenapa?"
"Botol itu juga bekasku."
"Noona pikir aku membelinya satu tujuannya untuk apa?"
"..."
Yoora tampak berpikir keras. Sedetik kemudian ia meninju lengan Jung Kook dengan wajah kesal. "Dasar mesum!"
"Hahaha, mana mungkin aku berani berpikir seperti itu tentang noona?" Yoora mengangkat bahunya acuh kemudian lebih memilih membuka kantung plastik berisikan satu box tteokbokki miliknya, persetan dengan Jung Kook yang makan bekas gigitannya juga minum dari botol miliknya. Makanan itu memang di beli menggunakan uang Jung Kook jadi Yoora memilih tidak ambil pusing. Sementara itu Jung Kook asyik memperhatikan Yoora yang masih asyik mengunyah, sepertinya wanita itu tidak akan membiarkannya untuk mencicipi lagi.
Sejak Yoora menyetujui ucapannya untuk melepaskan Jimin waktu itu, Jung Kook tidak bisa berbohong jika ia merasa amat lega. Kemudian soal lamaran mendadaknya waktu itu, entahlah, Jung Kook memilih untuk tidak ambil pusing karena yang terpenting saat ini ialah Yoora mau melepaskan Jimin dan ikhlas menerima keadaan ini. Dengan begitu setidaknya Yoora tidak akan terus menerus terluka demi mempertahankan rumah tangganya. Lagi pula ia juga tahu jika Yoora masih mencintai hyungnya dan mana mungkin Yoora bisa membuka hati untuk orang lain secepat itu? Sidang perceraiannya saja bahkan baru akan di mulai bulan depan.
Jung Kook mengulum senyum ketika Yoora kepedasan lalu mencari-cari botol minumannya. Tanpa berpikir panjang Yoora membuka tutup botol di sampingnya lalu meneguknya santai, Jung Kook semakin melebarkan senyumnya melihat pemandangan itu.
"Kau ini kenapa Jung Kook-ssi?"
"Aku tadi 'kan juga minum dari botol itu, noona. Sekarang kau yang gantian minum bekasku. Apa kau tahu artinya itu, Yoora noona?" Yoora hanya menggeleng santai. Memilih kembali meneguk minuman bercita rasa lemon soda itu. "Artinya kita sudah berciuman secara tidak langsung."
Ppffttt!!!
Yoora menyemburkan minumannya mendengar ucapan santai Jung Kook. Jung Kook kembali mengulum senyum manisnya bahkan terbahak sesekali, gemas sekali rasanya melihat sikap Yoora yang malam ini sedikit berbeda dari terakhir kali mereka bertemu. Jung Kook menunduk untuk menemukan iris Yoora yang memantulkan bayangan dirinya. Ibu jarinya bergerak di sudut bibir sebelah kiri milik Yoora, mengusap bekas minuman lemon disana, sedetik kemudian Jung Kook mengecup ringan tempat itu. Keduanya terpaku selama beberapa detik. Mata mereka bertemu sedetik kemudian Jung Kook segera menarik diri kemudian membuang pandangan ke arah lain. Jangan tanya seberapa malunya ia saat ini, Jung Kook benar-benar sangat malu tak terkecuali Yoora sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)
RomanceAttention‼️Baca FILTER (Park Jimin BTS) dulu biar nyambung. 🍂Belasan tahun berlalu. Jung Kook berusaha membuka hatinya untuk gadis lain namun sosok Lee Yoora sebagai cinta pertamanya begitu membekas di hati.🍂 🍂Di sisi lain Jimin dan Yoora mulai...