|| L I M A ||
🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂
Jimin, Yoora beserta si kembar tengah sarapan bersama pagi ini. Tadi pagi Jimin meminta maaf pada Yoora karena pulang hingga menjelang pagi bahkan sampai melewatkan kejutan yang di rencanakan istrinya. Yoora berusaha memaklumi hal tersebut meski jujur saja ia merasa sedikit kesal, ia sudah mengosongkan jadwalnya di kantor menempuh belasan jam di atas udara dan berakhir dengan sia-sia disini. Seharusnya pagi ini ia menjamu tamu pentingnya dari Rusia yang sedang berada di USA, Yoora tampak membuang nafas kasar untuk meredakan gejolak di hatinya saat ini.
"Bagaimana sekolah kalian, sayang?"
"Baik, mi. Aku masih menjadi kapten basket di sekolah dan bulan depan tim kami akan bertanding melawan sekolah lain, lalu Soongi masih menjadi ketua osis paling menyebalkan menurut junior kami."
"Mwo? Sembarangan. Kata siapa aku menyebalkan, ha?"
"Mami lihat sendiri 'kan?" Yoora menggeleng gemas dengan tingkah mereka berdua.
"Sayang, mami ingin bertanya padamu." So Young mendongak menatap Yoora dengan jantung yang entah kenapa berdebar-debar. Seingatnya ia tidak membuat kesalahan atau apapun yang akan membuat ibunya marah.
"Mami ingin bertanya tentang apa?"
"Mami mendapat laporan selama satu minggu ini pak Chun Woo Bin tidak pernah menjemputmu di sekolah. Lebih tepatnya kau sudah meninggalkan sekolah sebelum pak Chun menjemputmu. Pertanyaan mami, kemana kau pergi dan dengan siapa Soongi?"
"Itu— aku pergi dengan..."
"Dengan Jung Kook-ssi, chagiya. Kau tidak perlu marah dengan putri kita."
"Jimin oppa tahu? Dan membiarkannya?" Suasana mendadak hening seketika. Jimin tahu Yoora sedang marah entah karena dirinya atau karena anak-anak, tapi satu hal bahwa Yoora memang sangat disiplin apalagi menyangkut anak mereka.
Anak-anak tidak boleh pulang terlambat dari sekolah kecuali jika sedang ada kegiatan belajar lain. Dan itu mutlak, tidak ada yang bisa menawar meski itu Jimin bahkan ayahnya Lee Young Joon sekalipun.Young Soo sudah jelas pemuda itu selalu pulang terlambat karena hampir setiap hari berlatih basket, dan So Young gadis itu sebelumnya akan selalu pulang tepat waktu bersama pak Chun supirnya.
"Tapi aku sudah meminta ijin dengan papi sebelumnya." Yoora menyandarkan bahunya di sandaran kursi, melipat tangannya di depan dada dengan wajah dingin sedingin kutub utara. "Berapa kali? Berapa kali meminta ijin dengan papi selama pergi dengan Jung Kook ajeossi? Hanya sekali 'kan?"
"Sayang, jangan membahas hal itu sepagi ini!"
Yoora berdecak kesal tanpa perlu repot menanggapi ucapan Jimin.
"Batasi hubungan kalian dengan Jung Kook atau mami akan memasukkan kalian ke sekolah asrama."
"Chagiya!"
"Kenapa Jimin oppa? Oppa terlalu memanjakan anak-anak terutama Soongi sehingga ia membakang pada kita, itu yang Jimin oppa mau?"
"Seharusnya mami yang lebih memperhatikan kami! Mami hanya tahu masalah kantor dan kantor, hanya uang dan uang yang selalu menjadi prioritas mami. Bukan lagi papi atau bahkan aku dan Youngi— mami selalu egois, mementingkan hidup mami sendiri tanpa memikirkan kami disini."
So Young meninggalkan meja makan setelah berkata demikian. Gadis itu pergi tanpa menyelesaikan sarapannya, sedang Jimin tampak terdiam sama seperti Yoora yang masih tetap dengan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)
Lãng mạnAttention‼️Baca FILTER (Park Jimin BTS) dulu biar nyambung. 🍂Belasan tahun berlalu. Jung Kook berusaha membuka hatinya untuk gadis lain namun sosok Lee Yoora sebagai cinta pertamanya begitu membekas di hati.🍂 🍂Di sisi lain Jimin dan Yoora mulai...