44 || Empat Empat

155 10 13
                                    

|| E M P A T E M P A T ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

"Jungi-a."

"Mommy, daddy!"

Gadis cilik berusia lima tahun itu menghambur ke pelukan Yoora dan Jung Kook. Saat ini keduanya tengah menjemput Jung Seo di yayasan dan akan membawa gadis cilik itu untuk pulang ke mansion, si kembar juga sudah menunggu kedatangan mereka di mansion sejak kemarin. "Berkas-berkasnya sudah selesai tuan Jeon, dan ini sebagai bukti jika Ailiseu sekarang sudah sah menjadi putri anda bersama istri berikut dokumen pindah kewarganegaraan berserta namanya, Jeon Jung Seo."

Jung Kook memeriksa dokumen itu dengan serius tanpa melewatkan satu poin pun, setelah semuanya di pastikan sesuai ia berjabat tangan dengan nyonya Kate selaku pengurus yayasan.

"Terimakasih banyak, nyonya."

"Sama-sama. Jika datang ke Kanada berkunjunglah sesekali kemari, anda merupakan donatur yang sudah berjasa besar pada yayasan kami." Jung Kook mengangguk formal kemudian mereka bertiga pamit undur diri untuk meninggalkan yayasan tersebut. "Sayang, kita akan bertemu dengan kakak-kakakmu nanti." Yoora berbicara menggunakan bahasa inggris pada gadis cilik itu dan Jung Seo tampak begitu antusias. Senyum ceria keduanya ikut menular pada Jung Kook yang saat ini duduk di jok penumpang, saat ini mereka akan langsung pergi ke bandara untuk terbang ke Washington.

Empat jam kemudian ketiganya berada di mobil dalam perjalanan ke mansion.

Jung Seo sendiri sudah terlelap di pangkuan sang ibu sejak masuk ke dalam mobil, Jung Kook menatap sang istri yang tampak sibuk membelai rambut sebahu putri mereka, iris mereka bersinggungan dan sebuah senyum mengembang di wajah masing-masing. Di dalam hatinya Jung Kook sangat bersyukur karena Tuhan berbaik hati membiarkannya menjaga dan memiliki wanita cantik yang kini menyandang status sebagai istrinya tersebut, penantiannya selama belasan tahun berbuah manis dengan adanya pernikahan ini. Setengah jam kemudian mobil tampak memasuki gerbang mansion, Jung Kook segera keluar dari dalam mobil lalu menghampiri Yoora yang duduk di jok penumpang.

Mengambil alih putri mereka dari pangkuan sang istri dan menggendongnya ke dalam.

"Jung Seo tidur ya, mami?"

"Iya, sayang. Biarkan adik kalian istirahat dulu." Si kembar mengangguk mengerti ketika menyambut kedatangan orang tua dan adik mereka. Yoora sendiri mengantarkan sang suami untuk membawa Jung Seo ke kamarnya di ikuti nona Lim, nona Lim merupakan seorang baby sitter yang di tugaskan Jung Kook untuk menjaga Jung Seo, Yoora pada awalnya merasa jika hal itu tidak perlu namun Jung Kook tidak ingin membuat sang istri kerepotan jika harus mengurus putri kecil mereka juga perusahaan, pada akhirnya Yoora menyetujui ide suaminya tersebut.

Jung Kook merebahkan Jung Seo dengan lembut di atas ranjang kamarnya di temani nona Lim, setelah menyelimuti putrinya pria tampan itu keluar sembari mencari kamar milik sang istri yang kebetulan tadi hanya mengantarnya sampai di depan pintu.

Dulu ia pernah kemari bahkan masuk ke dalam kamar Yoora tapi saat ini ia bahkan tidak bisa mengingat letak kamar itu. Di mansion ini terlalu banyak kamar dengan pintu yang nyaris serupa, sampai beberapa menit kemudian Jung Kook baru menemukan kamar itu yang letaknya cukup jauh dari kamar Jung Seo.

Cklek!

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah kamar bernuansa putih dengan ranjang luas di tengahnya. Semua interior kamar Yoora serba putih dengan jendela raksasa yang menghadap halaman luas mansion, Jung Kook melangkahkan kakinya yang terasa amat ringan kemudian menatap bingkai foto di atas nakas. Disana ada potret Yoora yang tengah menunggangi Max saat masih gadis dulu, Jung Kook menatap wajah cantik itu dengan seksama. Saat ini gadis dengan pakaian ala koboy itu adalah istrinya. Lalu di sampingnya ada potret si kembar saat masih bayi, kedua bayi itu berada di dalam dekapan ibu mereka yang tengah tersenyum bahagia menatap kamera.

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang