|| E M P A T P U L U H ||
🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂
"Anda merupakan donatur yang sudah lama di yayasan kami, saya pikir anda sudah tahu jika persyaratan pengajuan adopsi hanya bisa di lakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Mungkin ini terdengar sedikit konyol tapi tuan Jeon, saya hanya ingin mereka mendapatkan keluarga yang sempurna setelah keluar dari tempat ini."
"..."
🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂
"Jung Kook-ssi."
"..."
"Jung Kook-ssi!"
"Iya, noona? Kenapa?"
"Fokuslah pada jalan di depan!" Jung Kook mengangguk sembari mencoba fokus mengemudi. Sementara ucapan nyonya Kate terus saja berputar di otaknya. "Pasangan menikah, ya? Kenapa dari sekian banyak persyaratan nyonya Kate lebih mementingkan hal itu? Keluarga lengkap katanya? Hufhh."
Yoora melirik pria yang sedang mengemudi di sampingnya tersebut, sejak keluar dari yayasan tadi Jung Kook memang sedikit aneh bahkan cenderung mengabaikannya, entahlah Yoora tidak mengerti apa yang tengah di pikirkan pria itu hingga bisa mengacuhkannya seperti ini.Ketika mereka tiba di apartment pun Jung Kook segera masuk ke dalam kamarnya, tidak ada lelucon jahil yang keluar dari apitan bibirnya seperti mengajak tidur satu kamar atau lainnya. Malam ini Jung Kook tampak sedikit berbeda dari sebelumnya. Jam menunjukkan pukul 22:00 ketika Yoora keluar dari dalam kamarnya untuk membuat minuman hangat, wanita cantik itu sudah berganti pakaian dengan piyama miliknya yang di lapisi outer yang cukup tebal mengingat malam mulai terasa dingin sekali. Jung Kook sendiri rupanya masih belum tidur dan sedang duduk di sofa ruang tengah yang menyatu dengan dapur, Yoora memutuskan untuk mendekati pria itu lalu duduk di sebelahnya.
"Ku pikir noona sudah tidur pulas." Yoora menggeleng sembari menjatuhkan pantatnya tepat di samping Jung Kook, menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sementara irisnya menatap televisi yang sedang menyiarkan drama telenovela dengan latar tahun 80'an."Apa yang terjadi sebenarnya? Jeon Jung Kook yang biasanya gemar menggodaku mendadak aneh sekali semenjak sore tadi."
"Eoh, noona maaf."
"Katakan apa yang mengganggu pikiranmu? Kau boleh menceritakan apapun ke padaku Jung Kook-ssi, bukankah kita sudah berjanji untuk saling terbuka mulai saat ini?" Jung Kook membuka mulutnya hendak bersuara namun mengatupkannya lagi, sementara kepala Yoora yang tadinya menyandar di sofa sudah berpindah di sebelah bahu miliknya. "Ayo, katakan padaku apa yang mengganggumu?" Yoora bertanya lirih sembari menopang dagu runcing miliknya di bahu Jung Kook.
"Apa noona melihat anak kecil di yayasan tadi? Yang matanya berwarna hijau itu?" Yoora mengerjap sembari mengingat-ingat hal tersebut. Ia bermain bersama banyak sekali anak-anak hingga ia merasa kesulitan mengingat anak kecil yang di maksud kekasihnya tersebut. "Yang ini, noona." Jung Kook menunjukkan ponsel miliknya dimana ia tadi sempat memotret Ailiseu yang tengah bermain.
"Cantik sekali. Kau menyukainya, ya?"
"Namanya Ailiseu, noona. Aku ingin mengadopsinya karena jujur saja aku jatuh cinta pada anak itu, beberapa tahun ini aku tidak berkunjung ke yayasan bahkan aku tidak tahu jika nyonya Kate membesarkannya selama lima tahun ini."
"Lantas kenapa kau terlihat pusing dengan hal itu?"
"Masalahnya hanya pasangan yang sudah menikah yang bisa mengadopsi anak di yayasan milik nyonya Kate, beliau berkata jika ingin melihat anak-anak yang pernah ia rawat dan besarkan selama ini mendapatkan keluarga yang utuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)
Lãng mạnAttention‼️Baca FILTER (Park Jimin BTS) dulu biar nyambung. 🍂Belasan tahun berlalu. Jung Kook berusaha membuka hatinya untuk gadis lain namun sosok Lee Yoora sebagai cinta pertamanya begitu membekas di hati.🍂 🍂Di sisi lain Jimin dan Yoora mulai...