12 || Dua Belas

117 4 0
                                    

|| D U A  B E L A S ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

"Jadi ini alasan oppa tidak pulang beberapa malam ini?" Yoora melempar amplop besar berisikan foto-foto Jimin dan Rose di ranjang mereka.

Jimin yang tengah mematut dirinya di depan cermin berbalik. Mengambil amplop itu dan melihat isinya.

"Kau menguntitku?"

"Menguntitmu? Tidak 'kah lebih baik mengurusi perusahaan daripada menguntit seorang Park Jimin dengan selingkuhannya?" Jimin menggeleng. Ia meraih lengan Yoora dan berusaha merapatkan tubuh keduanya.

"Chagiya maaf—tapi, mulai sekarang ia adalah rekan kerjaku."

"Rekan kerja oppa bilang?"

"Kami akan berduet di lagu terbaruku dan aku sudah menandatangani kontraknya beberapa minggu yang lalu, maaf sebelumnya chagiya." Yoora tersenyum miris. Wanita itu memilih mundur dari dekapan Jimin dan hendak meninggalkan kamar mereka. Belasan tahun mereka hidup bersama tidakkah Jimin tahu bahwa Yoora sangat benci dengan wanita itu?

Tiga bulan setelah Yoora mengetahui jika kini suaminya bekerjasama dengan Rose, wanita itu mulai bersikap acuh seperti biasa dan menyibukkan dirinya kembali dengan pekerjaan kantor. Persetan dengan idol wanita itu yang terpenting Jimin tidak pernah melupakan dirinya dan keluarga mereka.

Yoora tersadar dari lamunannya kala Jimin masuk ke dalam kamar mereka. Pria itu baru saja kembali setelah melatih Yeonjun dan kawan-kawannya di gedung Big Hit Entertainment, Yoora beranjak untuk membantu Jimin melepaskan pakaiannya. "Akhir pekan nanti tolong kosongkan jadwal demi anak-anak, Youngi merindukan eomma dan berharap kita bisa pergi bersama-sama ke Busan."

"Akhir pekan nanti sepertinya aku tidak bisa chagiya, kami di undang di salah satu stasiun televisi bersama. Bagaimana jika kau dengan anak-anak saja?" Refleks, Yoora menghentikan jemarinya yang sedang membelai dada Jimin dengan lembut. Kami? Suaminya dan idol wanita itukah yang di maksud Jimin saat ini?
Yoora tahu single yang mereka nyanyikan begitu meledak di pasaran sejak resmi rilis satu bulan yang lalu, Jimin sedang bekerja untuknya tapi mengapa hatinya terasa tercubit mengingat fakta dimana Jiminnya— suaminya sendiri bekerja sama dengan wanita yang tidak ia sukai. "Aku mohon oppa sekali ini saja."

"Chagiya, tolong mengertilah! Aku tidak mungkin mundur begitu saja."

Yoora menarik diri memberikan jarak di antara mereka. Ia tidak akan marah jika Jimin sekedar tidak bisa ikut pergi ke Busan bersamanya, tapi yang membuat pikirannya terusik ialah dimana Jimin akan menghadiri acara tersebut bersama wanita itu. Ini bukan kali pertama suaminya bernyanyi bersama wanita lain, tapi mengapa kali ini Yoora merasa hal itu mengganggu pikirannya? Jimin memeluk tubuhnya membuat ia terpaksa membuang jauh-jauh pikiran tersebut. "Maaf kalau aku membuatmu tidak senang, chagiya."

"Tidak apa-apa Jimin oppa, aku bisa pergi bersama anak-anak nanti." Jimin tersenyum manis kemudian mendaratkan kecupan di keningnya. "Temani aku mandi sekarang, chagiya!" Yoora menggeleng tegas menandakan penolakan, ia tahu mereka justru tidak akan mandi melainkan berbuat yang tidak-tidak di dalam sana. Jimin akhirnya mengalah dan pergi ke kamar mandi setelah memagut bibirnya singkat, Yoora menatap punggung telanjang Jimin yang menghilang di balik pintu, seharusnya ia tak perlu mencemaskan apapun hanya karena terbakar cemburu tanpa alasan. Yoora membuang nafas kasar berharap dengan itu perasaannya bisa lebih baik.

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang