13 || Tiga Belas

140 6 5
                                    

|| T I G A  B E L A S ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

Young Soo tampak sedang sibuk bermain game bersama Jihyun di ruang makan, saat ini mereka sedang menunggu Yoora bersama ibu Jimin mempersiapkan makan malam. So Young belum turun sejak setengah jam yang lalu sepertinya gadis itu masih membersihkan diri di kamarnya.

"Youngi, coba panggil Soongi untuk segera turun!"

"Baik, mi." Young Soo meninggalkan kursinya dan naik ke lantai dua, ayah Jimin baru saja bergabung di meja makan maka dari itu Yoora tak ingin membuat ayah mertuanya menunggu lebih lama untuk makan malam. "Cafe appa sepertinya semakin ramai akhir-akhir ini?" Jihyun membuka percakapan ketika sang ayah duduk di sampingnya.

"Berkat anak dan menantuku cafe appa selalu ramai sekali, apalagi setiap tanggal ulang tahun Jimin cafe bisa membludak dengan berbagai hadiah untuk anak itu." Pria paruh baya itu terkekeh mengingat setiap momen ulang tahun putra sulungnya. Yoora merasakan hatinya tiba-tiba nyeri mendengar ucapan ayah mertuanya. Fakta dimana Jimin tetap menjadi kesayangan fansnya membuat hatinya sedikit sakit, bahkan fans itu rela jauh-jauh datang ke Busan hanya demi menitipkan hadiah spesial untuk suaminya. Meski Jimin tinggal di Seoul namun banyak fans yang memilih datang ke Busan di cafe milik ayah Jimin setiap kali pria itu berulang tahun.

Ekspresi perubahan wajah Yoora tak luput dari penglihatan ibu Jimin, wanita berhati lembut itu melihat ada gurat kesedihan di wajah menantunya.

"Jangan membicarakan anak nakal itu, suamiku! Aku masih marah dengannya karena tidak ikut pulang hari ini, aku akan menarik telinganya jika bertemu dengannya nanti." Ucapan ibu Jimin mengundang gelak tawa dari si kembar yang sudah bergabung berikut Jihyun, Yoora hanya bisa memaksakan bibirnya melengkung membuat senyum palsu demi menutupi perasaan di hatinya.

Kini mereka menikmati makan malam bersama dengan suka cita, suasana hangat begitu terasa menyelimuti.

"Masakan nenek enak sekali." Puji So Young, gadis itu terlihat menikmati masakan neneknya yang begitu lezat.

"Memangnya kau yang tidak bisa memasak, ha? Tck, merebus air saja tidak bisa gadis seperti apa kau ini?" So Young memberenggut ke arah saudara kembarnya tersebut, namun ibu Jimin segera melerai mereka sebelum meja makan berubah menjadi ring tinju. "Sudah jangan bertengkar! Kalian makan saja yang banyak, nenek akan senang jika melihat kalian makan dengan lahap."

"Kalian ini seperti ajeossi dan appa kalian, selalu bertengkar dimana pun."

"Tapi papi sangat menyayangi Jihyun ajeossi bukan?" Jihyun mengusap surai So Young lembut kemudian berkata. "Tentu saja. Kami saling menyayangi Soongi, bukankah itu gunanya saudara?" Gadis itu mengangguk setuju.

Yoora masih sibuk di dapur bersama ibu mertuanya, ketika anak-anak meninggalkan meja makan bersama kakek juga ajeossi mereka. Presdir LYJ Group itu terlihat sedang mencuci piring di wastafel setelah membantu ibu mertuanya membereskan meja. "Sayang, apa ada yang ingin kau utarakan pada eomma? Eomma melihat tatapan sendumu ketika membahas Jimin."

Yoora menggeleng kecil kemudian mengeringkan tangannya. Jujur saja ibu Jimin tahu jika Yoora tengah menyembunyikan sesuatu, melihat wajah Yoora ketika membahas Jimin beberapa saat yang lalu membuat wanita paruh baya itu merasa yakin.
"Kalian baik-baik saja bukan?" Sekali lagi Yoora hanya menggeleng. Namun ia menghambur ke pelukan ibu mertuanya tersebut, presdir LYJ Group itu menangis dalam diam di pelukan ibu mertuanya. "Ada apa sayang? Katakan, ada apa denganmu? Kau putri eomma yang selalu ceria, ada apa denganmu hari ini? Apa Jimin menyakitimu?"

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang