31 || Tiga Satu

132 8 8
                                    

|| T I G A  S A T U ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

"Seung Tak?"

Pria itu membungkuk ketika Yoora tiba di hadapannya. Presdir LYJ Group itu tersenyum kemudian memerintahkannya untuk duduk, kini mereka duduk berhadapan dengan meja yang menjadi pembatas di tengahnya. "Kau masih muda sekali rupanya? 30 tahun?"

"Benar sekali, presdir Lee." Yoora meneliti selembar kertas di tangannya berisikan data diri pria itu, jam menunjukkan pukul 20:00 ketika Yoora kembali ke rumah dimana pria itu sudah menunggu untuk bertemu dengannya semenjak sore tadi. Salahkan Jeon Jung Kook yang menculiknya ke pantai hari ini!

"Kau bisa memanggilku ibu presdir mulai saat ini!"

"Arraseoyo."

"Latar pendidikanmu bagus tapi kenapa justru berakhir menjadi bodyguard ayahku? Kau bisa menjadi manager atau kepala divisi di kantor kami."

"Saya lebih menyukai pekerjaan ini, ibu presdir."

"Ku dengar kau bawahan kesayangan ayahku, ya? Apa jangan-jangan kau anaknya dengan wanita lain?"

"Ibu presdir, mana mungkin seperti itu?!" Yoora tertawa melihat sorot panik di mata Seung Tak, rupanya pria itu kaku sekali persis seperti dirinya. "Kau tahu aku sendiri yang memintamu pada appa?" Seung Tak menggeleng singkat. "Aku menyukaimu Seung Tak, kau itu adalah diriku versi laki-laki maka dari itu bekerjalah denganku mulai saat ini! Temani aku seperti kau menemani ayahku!"

"Terimakasih atas pujian anda."

Yoora mengulum senyum kemudian kembali membaca data diri milik Seung Tak, membolak-balik kertas di hadapannya dengan seksama. Yoora tidak bohong jika ia memang menyukai pria itu, Seung Tak memiliki daya tarik tersendiri dan hal itu menjadi poin plus di mata Yoora. Tidak heran jika ayahnya saja begitu menyukai pria kelahiran Ansan 30 tahun lalu itu. Seung Tak adalah pria yang cakap, disiplin, pandai membela diri bahkan menguasai beberapa jenis ilmu bela diri. Satu hal lagi Seung Tak itu tampan sekali. Rambutnya hitam pekat yang selalu di sisir rapi khas bodyguard kalangan kelas atas, tinggi badannya 187 cm, dengan berat badan yang proporsional dan satu hal lagi yang Yoora sukai dari pria itu Seung Tak memiliki iris mata yang bagus.

"Mulai besok kau pindah ke rumahku, ya? Pindahkan barang-barangmu!"

"Saya tinggal di rumah ini bersama anda?"

"Iya. Seperti pak Chun kau juga akan tinggal disini. Tugasmu juga tidak jauh berbeda seperti bekerja dengan appa, kau akan menemaniku kemanapun aku pergi. Mungkin lain kali kau bisa merangkap menjadi supir pribadi sekaligus."

"Baik, ibu presdir."

Yoora mengangguk kecil ketika pria itu pamit undur diri dari hadapannya. Sementara ia memperhatikan langkah Seung Tak yang perlahan menghilang di pandangannya. Yoora mungkin tidak terlalu membutuhkan pria itu namun mulai saat ini ia pasti tidak akan bisa bergerak dengan bebas, media sedang gencar-gencarnya mengulik berita rumah tangganya yang di ambang kehancuran, dan lagi banyak sekali paparazi yang belakangan sering menguntit dirinya. Jung Kook sendiri bahkan memperingatkannya untuk hal itu dan sepertinya meminta Seung Tak untuk menemani dirinya kemanapun adalah pilihan yang paling tepat untuk saat ini.

"Nyonya."

"Ya?" Yoora berpaling, menatap nona Oh yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk. "Anda sudah makan malam? Akan saya siapkan."

"Anak-anak sudah makan, ya?"

"..."

Nona Oh mendongak menatapnya begitupun yang di lakukan Yoora. Yoora bahkan lupa jika sekarang di rumah ini hanya ia yang tinggal seorang diri, anak-anak sudah pergi ke negara lain untuk belajar sementara Jimin juga sudah pergi dari rumah berkat sang ayah. Yoora tersenyum kecut kemudian berkata pada pelayan yang telah melayani si kembar sejak kecil itu. "Nona Oh, apakah kau merasa kesepian seperti aku sejak anak-anak pergi dari rumah ini? Biasanya mereka akan berdebat sembari menunggumu selesai menyiapkan makan malam, lalu ayah mereka akan datang untuk melerai hingga keduanya diam dan duduk di kursi masing-masing."

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang