08 || Delapan

113 2 0
                                    

|| D E L A P A N ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

Semalam meski ia terus menunggu kedatangan Jung Kook nyatanya pria itu benar-benar tidak muncul sama sekali. Pagi ini Lalisa menyibukkan dirinya dengan berolahraga agar dapat melupakan pria itu sementara waktu. Di tempat lain Jung Kook tampak baru saja terbangun di ruang tengah apartmentnya, ia memeriksa ponselnya dan mendapati Lalisa telah meneleponnya berulang kali semalam. Ia berusaha menghubungi Lalisa namun sepertinya wanita dengan tubuh ramping itu sengaja mengabaikannya.

Jung Kook beranjak ke kamarnya untuk membersihkan diri dan berniat menemui Lalisa sebelum ia berangkat ke studio siang ini. Tepat pukul 08:00 ia sudah berada di apartment Lalisa, wanita itu menyambut kedatangannya seperti biasa namun tampak berbeda dari hari sebelumnya.

"Mianhae."

"Untuk?"

"Aku mengabaikan teleponmu semalam, aku sedang bersama hyung line saat itu." Lalisa mengangguk mengerti meski ia yakin Jung Kook sedang berbohong padanya saat ini. Jung Kook baru meninggalkan apartment Lalisa dua jam kemudian, Lalisa menatap punggung Jung Kook yang menghilang ke dalam lift dengan perasaan tak puas.

Kini jarak mereka begitu dekat namun Jung Kook seolah menyimpan seribu rahasia darinya, Lalisa lebih suka seperti dulu saat Jung Kook tetap berada di Kanada, karena meskipun mereka jarang bertemu pria itu tak bersikap dingin seperti ini padanya. Ia tahu perubahan sikap Jung Kook karena apa namun ia berusaha membohongi dirinya, ia tahu tidak mungkin akan ada dua ratu di satu kerajaan yang sama, Lalisa berusaha meyakinkan dirinya bahwa hubungan mereka akan baik-baik saja dan berharap jika Jung Kook tak lagi menyembunyikan dirinya dari publik terutama orang-orang terdekat pria itu.




🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂




"Ajeossi."

So Young terkejut melihat Jung Kook kini sudah berdiri tak jauh dari gerbang sekolahnya, pak Chun yang menunggu So Young sedaritadi pun tampak mulai mendekat.

"Maaf, saya hanya menjalankan perintah tuan Jeon." Jung Kook mengangguk mengerti ketika pria dengan tubuh tinggi tegap itu memintanya untuk mundur menjauhi So Young, gadis tinggi semampai itu tak lagi terkejut dengan reaksi pak Chun karena menjaga jarak dengan Jung Kook juga salah satu hukuman Yoora untuknya.

"Soongi, maafkan ajeossi karena membawamu dalam masalah."

"Aniyo, ini bukan salah ajeossi. Aku yang salah karena telah berbohong, maaf kita tidak bisa bersenang-senang lagi padahal kita sudah lama sekali tidak bertemu."

"Aku sudah bertemu dengan mami dan memintanya untuk berhenti menghukummu." So Young mengangguk ragu, karena ayahnya bahkan kakeknya sekalipun tidak bisa menyelamatkannya dari hukuman sang ibu. Pak Chun menginterupsi mereka mengingatkan gadis itu untuk segera masuk ke dalam mobil.

So Young membungkuk di hadapan Jung Kook kemudian berlalu, menyisakan Jung Kook yang masih setia menatap kepergian gadis itu seorang diri. Tiba di rumah So Young melihat Yoora yang tampak sibuk di dapur, wanita itu sedang menyiapkan makan malam di bantu beberapa pelayan, melihat itu So Young memutuskan untuk mendekati Yoora.

"Mami."

"Kau sudah pulang sayang? Pergilah mandi dan bersiap untuk makan malam, papi dan Youngi akan pulang sebentar lagi." So Young mengangguk kemudian berlalu namun suara Yoora memaksa gadis itu untuk berhenti sejenak. "Mami memutuskan untuk menghapus hukumanmu dengan syarat kau tidak akan berbohong lagi Soongi! Dan lagi, kau boleh bertemu dengan JK ajeossi namun hanya sekali selama sepekan. Mami tidak mau sekolahmu terganggu mengingat sebentar lagi kalian akan masuk universitas, dan kabar baiknya mami juga papi membebaskan kalian untuk memilih universitas sendiri."

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang