15 || Lima Belas

138 5 1
                                    

|| L I M A B E L A S ||

🍂𝑫𝒆𝒄𝒂𝒍𝒄𝒐𝒎𝒂𝒏𝒊𝒂🍂

Yoora melangkah dengan gontai untuk menuju kamarnya di lantai atas. Ia menyusuri anak tangga dengan tertatih bahkan nyaris terjatuh jika tidak mencari pegangan, kepalanya terasa begitu berat setelah ia meminum whisky malam ini.

Cklek.

Yoora melempar sepatu miliknya asal setelah berhasil tiba di kamar, ia segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang yang luas tersebut. "Chagiya, darimana saja kau?" Itu suara Jimin yang berdiri tepat di sebelah ranjang, tapi Yoora terlalu sulit untuk membuka matanya. Jimin melepas sepatu berikut kemeja yang ia kenakan, menyisakan celana bahan yang menutupi pinggangnya ke bawah. Ia merebahkan tubuh di samping Yoora dan mencium wangi rambut wanita itu dalam-dalam. "Katakan dimana salahku, oppa? Sebutkan kesalahanku!!!" Racaunya.

Yoora tiba-tiba bangkit untuk mencium bibir Jimin yang di balas pria itu dengan lebih dominan. Jujur saja Yoora merindukan saat-saat intim mereka seperti ini.

Blouse milik Yoora sudah berserakan di lantai begitu juga dengan pakaian dalam miliknya, hanya rok yang bahkan sudah mengumpul menjadi satu di pinggul rampingnya yang menutupi tubuh polos Yoora malam ini. Jimin menatap wajah bersemu Yoora di atas tubuhnya. Cantik. Miliknya sudah sangat mengeras di bawah sana dan Yoora berbaik hati membantu miliknya terbebas dari celana bahan yang terasa sesak tersebut. Jimin menarik tengkuk Yoora dan mencumbu bibir wanita itu lagi, namun tak bertahan lama karena Yoora menegakkan tubuhnya dan mulai menyatukan milik mereka dalam posisi WOT.

"Aarghh, chagiya.." Yoora memejamkan matanya menikmati sensasi penyatuan keduanya, tak lama ia mulai menggerakkan tubuhnya dengan cepat hingga bunyi penyatuan milik mereka memenuhi seisi kamar. Yoora mendesah menikmati permainan mereka malam ini, ia dengan pandai mempermainkan milik Jimin dengan gerakan-gerakan sensual. Membuat Jimin mendesah nikmat bahkan mengerang dan meremas dadanya dengan gemas. Yoora membungkuk dan bibir mereka bertemu kembali, Jimin menghisap lidahnya lebih dalam dan menampar pantat Yoora dengan cukup keras. Tubuh polos mereka saling menempel penuh keringat sedangkan milik mereka bergerak semakin liar di bawah sana, Jimin membantu Yoora bergerak dengan mengangkat pinggulnya setiap kali Yoora menekan dari arah berlawanan. Menciptakan suara penyatuan milik mereka yang semakin basah dan begitu intens.

Paginya Yoora terbangun ketika ponselnya berdering nyaring, Alexa menghubunginya karena Hyungseok sudah menunggu kedatangan presdir LYJ Group itu sejak setengah jam yang lalu.

Yoora menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan mendapati ia dalam keadaan polos.

"Haishh, jinnja?"

Yoora mengacak rambutnya kesal dan melihat Jimin masih tertidur lelap di sampingnya. Bukankah pria itu baru saja menghancurkan hatinya tempo hari yang lalu? Lalu pagi ini ia justru terbangun dengan keadaan polos di samping pria itu lagi? Yoora beranjak dari ranjang tidak peduli jika tubuh polosnya terekspos begitu saja, toh hanya ada Jimin di kamar ini dan pria itu sudah hafal setiap inci kulit tubuhnya.

Yoora mematut dirinya di depan cermin. Jejak merah keunguan bekas bibir nakal Jimin memenuhi bagian dada hingga perut ratanya, bahkan Yoora juga menemukannya beberapa di bagian punggung. Sepanas apa mereka bercinta tadi malam hingga tubuhnya penuh bercak merah mengerikan itu? Yoora menggigit bibirnya ketika membayangkan Jimin pasti juga melakukan itu bersama Rose di apartment mereka.

𝑫𝑬𝑪𝑨𝑳𝑪𝑶𝑴𝑨𝑵𝑰𝑨 (Jeon JK BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang