6. Manis, Kayak kamu.

2.7K 142 0
                                    

Suasana begitu hectic di lapangan dan halaman kampus. Setelah melakukan upacara pelepasan KKN di halaman gedung rektorat, kini seluruh mahasiswa sedang menaikkan beberapa bawaan dan perlengkapan KKN mereka ke atas bagasi bus. Kompor, galon, tabung gas yang tak ada di posko mereka bawa dari rumah. Untuk beras dan lain-lain mereka bisa beli disana agar tidak terlalu banyak barang bawaan. Kebetulan lokasi mereka KKN dengan pasar menuju kota cuma setengah jam.

Hari ini jingga berangkat ke kampus dianter ojek online. Gegara kejadian kartu hasil study kemarin, sampai rumah Jingga ngamuk-ngamuk sama Awan. Gara-gara dia, hidup Jingga sekarang jadi bersinggungan denga Raka. Coba aja Awan nggak sahabatan sama Raka. Coba aja Awan nggak bikin bisnis bareng sama Raka. Coba aja Raka nggak kebetulan jadi DPL nya. Pasti hal ini tidak akan merembet kemana-mana. Dan beginilah akhirnya, Jingga ngambek setengah mati sampai dia tidak kau diantar Awan ke kampus karena sebulan mereka nggak akan ketemu. Sebenarnya dia pingin diantar mas nya itu. Namun gengsi harus menarik kata-katanya kembali. Sedangkan Awan, ia tidak mau membuat jingga semakin marah.

"Ngga..." Jingga menoleh ke arah sumber suara.
"Iya Fer..."
"Selfie dulu yuk sebelum berangkat. Aku pingin ada kenang-kenangan kita di suasana kayak begini" Jingga tak ambil pusing dengan permintaan nya. Mereka berdua mengambil foto di depan bus mereka dengan latar suasana hectic teman-temannya. Ferry melingkarkan tangan di bahu Jingga dan membuat jingga sedikit risih.

"Kamu naik bis atau berangkat motoran sama aku?" Tawar Ferry. Kebetulan ada 7 orang laki-laki dalam kelompoknya. Jadi mereka bersepakat untuk membawa motor untuk memudahkan kegiatan mereka selama KKN disana.

"Aku naik bis saja sama yang lain"
"Oke. Kita ketemu di kecamatan ya. Kamu naik dulu sana" titahnya. Jingga mengiyakan lalu naik keatas bus mencari dimana Dinda dan yang lainnya.

"Kamu nih Ngga.. belum berangkat KKN, udah nyangkut ikan satu. Hihihi" kata Dinda setelah jingga menaruh pantatnya doatas kursi.

"Ikan? Mancing kali" seloroh Jingga
"Kamu kira kita nggak liat apa dari atas sini kamu sama Ferry Deket begitu" kali ini Lusiana menimpali.
"Roman-romannya sih bakal ada yang cinlok hahahah" goda Dinda membuat muka jingga berubah merah.

---------------------***************-------------

Masih setengah perjalanan. Setelah jingga dan teman-teman nya menghabiskan waktu dengan bercanda dan bernyanyi di dalam bis. Kini Dinda dan yang lainnya tertidur. Mengusir kejenuhannya, ia membuka ponsel. Ada 12 panggilan tak terjawab dari Awan dan pesan masuk darinya. Jingga tau masnya itu pasti slmerasa bersalah padanya. Ia sengaja tak membuka pesan dari Awan.

Beralih membaca status milik kawan-kawannya. Kebanyakan status mereka tentang keantusiasan mereka tentang KKN hari ini. Ada status Dinda yang menarik perhatiannya. Dinda memposting sebuah foto seorang laki dengan tangan melingkar di atas bahu wanita yang keduanya memakai "almamater sedang membelakanginya . Dia perkirakan foto itu dia ambil dari atas bus tadi pagi. Dengan caption:

'Cieee belum berangkat udah ada yang cinlok 🤭🤭 pissss'

Jingga tersenyum lucu. Itu kan dirinya dan Ferry tadi pagi. Status beralih milik Ferry, ia memposting foto miliknya bersama jingga tadi pagi tanpa caption. Disaat yang bersamaan ponselnya berdering. Dari Raka!! Ia melihat sekeliling, teman-teman nya masih tertidur. Tapi ia enggan mengangkatnya. Gara-gara obrolan kemarin, Jingga jadi berfikir keras semalaman apa maksud dari kata-kata Raka. Apakah dia ingin menjalin hubungan kembali sebagai teman atau kekasih lagi? Atau laki-laki itu sedang ingin membayar rasa bersalahnya pada Jingga selama ini? Jingga tak mau menerka-nerka. Sebenarnya obat dari move-on adalah satu. Kehadiran orang lain yang bisa memupus semua kegundahan hatinya. Barangkali momen KKN ini akan membuka hatinya untuk seorang pria.

GRAMMAR IN LOVE (GAGAL MOVE ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang