"Deretan cerita masa lalu nampaknya akan bersatu menagih dendam yang sudah lama tertanam."
🌛☀️
"War, gue duluan, ya," pamit Mentari pada Mawar yang tengah sibuk melayani pelanggan. Mawar hanya mengangguk sebagai respon atas ucapan Mentari.
"Mau pulang?" Itu suara Bulan. Lelaki itu baru saja memasuki pintu kafe ketika berpapasan dengan Mentari.
"Iya, Kak. Gue duluan, ya," pamit Mentari yang dibalas anggukan oleh Bulan.
"Hati-hati, Tari."
Mentari mengangguk lalu melanjutkan langkahnya, rumah adalah tempat tujuan yang selanjutnya. Tak ada kenikmatan selain bersantai di hari Minggu jika tidak ada tugas kuliah yang menghantuinya.
🌛☀️
Lantunan lagu yang memekak di telinga karena volume yang terlalu besar terputar di kamar Mentari, tak ada hal berarti yang ia lakukan semenjak pulang dari kafe selain bernapas dan mengadakan 'konser solo' di kamarnya.
Ayah Mentari yang sempat melewati kamar putrinya itu hanya menggeleng pelan, merasa maklum. Beliau tahu betapa gilanya sang putri terhadap orang-orang yang menurutnya memiliki wajah hampir sama itu.
WE'LL TAKE THE HIGHWAY TO HEAVEN
AND I CAN'T WAIT TO LOVE YOU ALL ALONEOH YEAH YEAH YEAH YEAH
OH YEAH YEAHWE'LL TAKE THE HIGHWAY TO HEAVEN
ON THE WANNAONE LET'S SEE JUST WHERE IT'S GOESOH YEAH YEAH YEAH YEAH
OH YEAH YEAHBABY YOU A BADBOY WATCH YOUR MOUTH
WHEN I'M WITH YOU IT'S A VIBE BABY I CAN'T LIEHIT MY LINE
ANYTIME
BOY I WANNA MAKE YOU MINE
SPEND SOME TIMEBruk
Nyanyian yang Mentari ubah liriknya itu terhenti karena gadis itu tiba-tiba terjatuh dari kasur tuanya. Malang sekali nasib si kasur. Mentari mengaduh kesakitan karena terjatuh dengan posisi tengkurap, sudahlah tadi kehabisan napas, sekarang dadanya harus mencium lantai dingin kamarnya.
Tak berniat untuk melanjutkan aktivitasnya tadi, Mentari kini mengganti lagunya menjadi lagu dengan tempo yang lebih pelan. Mengalunlah lagu From Home dengan penyanyi yang masih dalam satu kelompok.
Netra Mentari kini terfokus kepada kalender di dinding kamarnya yang sudah terlihat adanya retakan di beberapa tempat.
03 Maret 2021
Hari yang sama dengan tiga tahun yang lalu. Saat di mana ia dengan sengaja meluluhlantahkan hidup seorang gadis yang ia yakini berpapasan dengan dirinya di insiden tabrakan hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Belas Misi ✔️
ChickLit"Kalau kamu benci dengan perpisahan, berarti kamu tidak punya hak untuk mengasihi pertemuan." "Kenapa gitu, Kak?" "Perpisahan ada karena eksistensi dari pertemuan. Jadi, bukankah kamu seharusnya membenci apa yang bisa membuat perpisahan itu muncul?"...