09. A Novel

69.7K 8K 230
                                    

Jika tidak bisa kubahagiakan Ayah dan Bunda di dunia nyata. Maka akan ku wujudkan impian mereka yang sempat tertunda. Semoga dengan ini mereka bahagia walau dari alam yang berbeda.

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

Perfect CaptainKarya Alfia_ramadhan11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring..Kring.

Assholatu khoirum min annauum.

Telinga Rayyan menangkap suara yang keluar dari alarm di nakasnya. Matanya masih terpejam, namun tangannya bergerak meraba-raba hendak mematikan alarm. Tapi tiba-tiba saat sedang meraba-raba meja nakas..

Pyar.

"Astaghfirullah."

Sontak Rayyan membuka mata dan tubuhnya otomatis bangun setelah mendengar sesuatu jatuh, seperti pecahan beling. Laki-laki itu mengucek-ngucek matanya dan memastikan apa yang jatuh di samping meja. Dan benar saja, alarm -lah yang jatuh. Tangan Rayyan menyenggol benda kotak itu hingga terjatuh ke lantai.

"Ya Allah, masih pagi ada-ada aja." Rayyan memaksakan tubuhnya untuk bangun dan mulai membersihkan pecah-pecahan beling di samping kasurnya. Sambil membersihkan, sesekali mata Rayyan terpejam. Bagaimana tidak, ia baru saja sampai di rumah jam satu malam. Dan kini ia bangun jam empat pagi saat adzan Subuh berkumandang. Dan Rayyan melewatkan sholat tahajjud yang biasa ia lakukan.

Setelah membersihkan pecahan beling, Rayyan bergegas ke kamar mandi untuk bersiap melaksanakan sholat Subuh. Setelah selesai dilanjutkan dengan tilawah Al-Qur'an dan membaca doa zikir pagi.

Rayyan melipat sarung dan sajadahnya sendiri. Sembari itu ia bergumam lirih sambil tersenyum-senyum sendiri. "Andai punya istri, pasti ada yang ngelipetin," Rayyan terkekeh. "Astaghfirullah Rayyan, jangan berandai-andai terus. Kalau memang niat ayo diusahakan. Jangan mentang-mentang jodoh sudah menjadi takdir Allah, lantas kamu diem aja nungguin jodoh. Nggak gitu, jodoh juga harus diikhtiarkan," monolognya menasehati diri sendiri.

Pikiran Rayyan tertarik pada kejadian kemarin saat dirinya hendak mengkhitbah Ana tanpa persiapan apapun. Bahkan ia hanya mengabari keluarganya lewat grup chat keluarga cemara. Rayyan pikir kisah cintanya akan unik seperti kisah Ayah dan Bundanya yang tiba-tiba dijodohkan dan menikah hari itu. Rayyan berpikir kisah cintanya sama, berawal dari niatan menolong berubah menjadi kisah panjang dalam ikatan pernikahan. Tapi ternyata salah, sangat salah. Yang ada justru rasa sakit hati, bukan karena gagal mengkhitbah Ana. Namun karena kejadian tidak mengenakkan setelahnya.

"Dasar aku, selalu berekspektasi tinggi." Batin Ray.

Ray mengambil sebuah pigura foto di nakas samping tempat tidurnya. Dilihatnya wajah-wajah penuh senyum kebahagiaan terpancar dari dua orang yang tak lain adalah Ayah dan Bundanya. Rayyan sengaja meletakkan foto itu di tempat yang selalu bisa di jangkau agar ia selalu ingat akan pesan Bunda maupun pesan Ayah yang secara tidak langsung dititipkan pada Bundanya. Setidaknya Rayyan juga punya alasan kenapa ia harus tumbuh kuat dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang