46. Finally Together!

41.2K 4.8K 297
                                    

Allah pencemburu, Rasulullah pencemburu, aku laki-laki juga pencemburu. Aku cemburu bukan karena aku tidak mempercayaimu namun karena rasa cintaku yang besar untukmu, tidak rela terbagi dan membagi.

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

Sejatinya sebagai seorang manusia tidak seharusnya ada pikiran dalam benak untuk meragukan setiap takdir yang terjadi dalam hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejatinya sebagai seorang manusia tidak seharusnya ada pikiran dalam benak untuk meragukan setiap takdir yang terjadi dalam hidup.  Allah pasti tau yang terbaik untuk setiap hambanNya. Sebagai manusia kita hanya perlu menjalani dengan ikhlas dan berpikir positif untuk apa yang terjadi kedepannya.

Termasuk Rayna, sampai detik ini dia masih berusaha berpikir positif. Mencoba membuang jauh-jauh pikiran negatif soal pengadilan agama dan mimpinya tadi pagi. Sebenarnya memang mimpi indah, hanya saja akhirnya yang tak indah. Rayyan tiba-tiba pergi entah kemana. Tetapi Rayna selalu berharap semoga Rayyan baik-baik saja.

Ya Rabb, lindungilah suami dan anak hamba dimanapun mereka berada, batin Rayna.

Rayna teringat akan obrolannya dengan Arumi sebelum dia kembali ke Indonesia. Rayna menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Mulai dari kedatangan Ning Ana dan Gus Rafan ke rumah sampai terjadinya kesalahpahaman yang membuat hubungannya dengan Rayyan memburuk sampai detik ini. Bagi Rayna ini adalah ujian terbesarnya selama menikah dengan Rayyan. Namun lagi-lagi Arumi hadir untuk menguatkan.

"Rayna, Allah nggak akan pernah salah memberikan ujian. Allah nggak akan pernah keliru memberikan beban pada setiap pundak. Allah aja yakin kamu bisa melewati semua ini, masa kamu nggak?"

"Percayalah Ay, kalau Allah sudah berkehendak secepat kedipan mata DIA bisa membalikkan hati Rayyan pada kamu lagi. Tapi mungkin Allah masih punya kejutan yang lain untuk kalian, jadi bersabar ya. Mungkin hari ini, besok, atau lusa Rayyan pasti datang, memeluk kamu, dan mengajak kamu melanjutkan penerbangan kalian bersama-sama."

Lega rasanya, pikiran Rayna semakin positif mengingat pesan dari Arumi.

Bismillah, everything will be okay Ay.

Rayna mengambil jaket musim dinginnya, kemudian berdiri di depan kaca untuk memotret dirinya sendiri, dalam bahasa gaul biasanya disebut OOTD-an, kira-kira begitu. Setelah memastikan semuanya lengkap, Rayna beranjak keluar hotel. Rencananya hari ini dia ingin merilekskan pikiran dengan berjalan kaki di sekitar Sungai Danube.

Sebenarnya masih ada yang sedikit mengganggu, berkaitan dengan mimpi tadi pagi, Rayyan memintanya untuk bercadar saat tidak ada dia disisinya. Namun sayangnya Rayna tidak memiliki sehelai kain itu. Apalagi di tempatnya sekarang tidak mudah menemukan cadar dipertokoan sekalipun. Alhasil Rayna menemukan cara paling sederhana, yaitu menggunakan masker.

Nggak papa pakai masker dulu ya Mas, asalkan wajah Ay ketutup, biar cantiknya Ay buat Mas aja, yang lain nggak boleh, batin Rayna senyum-senyum sendiri.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang