24. Kembalinya Cahaya

46.5K 6.3K 329
                                    

Sekarang cahaya itu sudah datang lagi, aku akan mengurungnya, takkan kubiarkan dia pergi. Biarkan cahaya itu menyinari hatiku yang mulanya gelap. Aku tak peduli jika sekarang mataku buta, tapi aku tidak ingin jika hatiku yang buta. Jadi biarkan cahaya itu menetap dihatiku.

Rayna Arabella Nathania

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

"Dulu duniaku penuh warna, ada hitam, putih, merah, biru, tapi sekarang duniaku kabur, hanya ada warna abu-abu yang bisa aku lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dulu duniaku penuh warna, ada hitam, putih, merah, biru, tapi sekarang duniaku kabur, hanya ada warna abu-abu yang bisa aku lihat."

"Dulu aku bisa melangkahkan kakiku kemanapun aku mau, dengan leluasa, bahkan dengan berlari. Tapi kini, bergerak saja sudah tidak bisa. Sekarang hanya ada kursi roda dan mungkin tongkat yang akan menemani keseharianku."

"Hidupku hanya ada dua pilihan, antara menyusahkan orang lain atau terombang-ambing sendirian."

Seorang perempuan di rooftop rumah sakit tengah duduk di kursi roda seorang diri, tatapannya kosong kedepan, dan bahkan ia tidak bisa melihat indahnya Kota Budapest dari atas sini. Semuanya memang tidak terlihat hitam, tapi semuanya terlihat blur. Ibarat alat pengedit foto yang menampilkan menu blur, jika kau tarik angkanya hingga ke seratus persen, maka seperti itulah penglihatan Rayna sekarang.

Menerima kenyataan bahwa dirinya buta sekaligus lumpuh bukanlah hal yang mudah. Seharian penuh di hari kemarin Rayna habiskan untuk menangis dan histeris. Namun karena kesabaran sahabat-sahabatnya, Rayna mencoba untuk menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Bukan karena sepenuhnya ia menerima, tapi ia lebih kasihan pada sahabat-sahabatnya.

"Aaaaaaaa." Rayna menggunakan segenap suaranya untuk berteriak. Ia tersenyum, ternyata lisannya masih berfungsi dengan baik.

"Ma, Pa, sekarang aku buta, aku lumpuh. Hidup putri kesayanganmu kini sudah penuh kenestapaan," Rayna mengulur senyum paksa.

"Dan bahkan sekarang Rayna tidak punya siapa-siapa. Mungkin setelah ini Rayna akan hidup sebatang kara sebagai gadis buta dan lumpuh," ujarnya lagi.

"Masih ada Allah, jangan pernah merasa sendirian," ujar seseorang dibelakangnya tiba-tiba.

Rayna terdiam sejenak. "Setelah apa yang terjadi padaku sekarang, apakah masih pantas aku mengharap pertolongan Allah? Jika iya, lalu mengapa Allah tidak menolongku sejak awal? Mengapa harus memberiku kebutaan dan kelumpuhan ini?"

"Astaghfirullahal'adziim." Rayyan mengelus dadanya. Keberaniannya datang kesini bukan serta merta, laki-laki itu sudah berusaha mengontrol emosinya. Ia tahu bagaimana kondisi emosional Rayna sekarang, jika ia ikut emosi maka dipastikan akan terjadi ledakan.

"Ray, fa shobrun jamiil," ujar seseorang dari belakang Rayyan dengan nada berbisik. Kemudian Rayyan mengacungkan jempolnya.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang