04. Berangkat ke Makassar

79K 9.4K 547
                                    

"Lebih baik diam daripada menebar janji tanpa niatan untuk menepati."

~ Perfect Captain ~

Karya Alfia_ramadhan11

"Bang, bilang sama gue kalau lo cuma bercanda, iya kan Bang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, bilang sama gue kalau lo cuma bercanda, iya kan Bang?"

Rayyan terdiam, pikirannya benar-benar tidak ada di tempatnya sekarang. Entah kemana perginya, yang jelas semuanya buyar begitu saja.

"Bang?"

"Bisa diem nggak lo Raf," tegas Rayyan.

Rafi tersentak, mendengar Rayyan yang biasanya sabar dan begitu kalem tiba-tiba marah seperti ini seakan-akan membuat jantungnya hampir copot.

"Lo udah tau prinsip gue sejak dulu. Gue nggak akan ngomong kalau nggak ada niatan menepati. Laki-laki itu yang dipegang itu bukan cuma omongannya, tindakannya juga Raf."

"Tapi Bang?"

"Gue nggak mau ribut disini. Gue harus fokus sekarang. Amanah gue nganterin semua penumpang dengan selamat sampai ke Jakarta. Lo bisa diem dulu kan?" Ray memberikan tatapan tajamnya pada Rafi.

"I-iya Bang."

Rafi tak bisa berbuat apa-apa, daripada suasana semakin panas, lebih baik ia diam. Lagipula sebentar lagi pesawat harus take off. Dan sebagai pemimpin pada penerbangan kali ini, ia dan Rayyan harus profesional. Menyampingkan urusan pribadi dan fokus pada amanahnya sebagai seorang pilot.

Suasana kembali hening, kedua insan ini fokus pada aktivitasnya masing-masing, Ray yang mulai berkomunikasi dengan ATC, dan Rafi yang memastikan semuanya benar-benar baik-baik saja.

"GA411 to Jakarta permitted to take off."

Setelah diizinkan lepas landas oleh ATC, Ray mengambil ancang-ancang untuk fokus memegang kemudi pesawat di depannya. Setelah pesawat mengudara dengan sempurna, Ray beralih menyapa para penumpang sekaligus memberikan kabar bagaimana penerbangan yang akan mereka lewati siang hari ini.

"Selamat siang para penumpang yang terhormat, dengan Captain Rayyan disini. Siang ini kita akan terbang dari Makassar menuju Jakarta. Cuaca sepanjang penerbangan terpantau aman. Kita akan menjelajahi awan di atas 30.000 Ft. Semoga  perjalanan kita berjalan dengan lancar."

Selesai menyapa para penumpang, dan auto pilot sudah di nyalakan. Ray bisa melepas tangannya dari kemudi. Laki-laki itu merogoh sesuatu di bawah kursi. Dan benar saja, Ray mengambil buku diary hijau kesayangannya.

Perlahan tangannya mulai membuka lembar demi lembar kertas yang sudah dipenuhi tulisan itu. Bibirnya sesekali bergerak tanda membaca lirih apa yang ia tulis. Raut wajahnya nya pun berubah-ubah, ada halaman buku yang membuatnya tersenyum maupun sendu dalam satu waktu.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang