36. Aku Kamu dan Budapest

40.1K 4.7K 184
                                    

Seperti Nabi Adam dan Siti Hawa yang dipertemukan kembali di Tanah Suci Mekkah setelah sekian lama perpisahan. Maka Allah menjadikan Kota Budapest sebagai tempat pertemuan kita sebagai dua orang dengan versi lebih baik untuk memulai kisah yang baru.

Rayyan Adzhani Al-Ghifari

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

Perfect CaptainKarya Alfia_ramadhan11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak.

"I'am sorry, I am-"

Alif yang menyadari dirinya baru saja menabrak seseorang akhirnya segera ikut berjongkok untuk membantu barang-barang korbannya yang jatuh. Namun saat orang itu mengangkat wajah, tatapan mereka bertemu, sampai akhirnya keduanya sama-sama berdiri.

"Lo?"

Mereka masih diam saling menatap. "Rayhan?" Alif memastikan. "Lo Alif?" Rayhan balik bertanya.

Seketika wajah Rayhan berubah dingin tapi tetap memancarkan aura ketegasan. Bayangan kejadian lima tahun lalu seakan berputar dalam benak Alif. Tentang sosok Rayhan, cowok famous yang terkenal dengan perilaku angkuhnya. Korban bullying sudah tak terhitung lag jumlahnya, dan salah satu dari mereka adalah Rayyan, sahabat karibnya.

"Lo ngapain disini?" tanya Alif dingin. "G-gue kesini-" Rayhan seperti orang kebingungan. Padahal hanya tinggal menjawab tujuan kedatangannya ke negara ini. Untuk apa harus berfikir?

"G-gue kesini liburan. Ya, liburan sama keluarga," jawab Rayhan asal.

"Oo," balas Alif cuek.

Sial banget sih, dari sekian banyak negara kenapa harus ada Alif disini. Tapi syukurlah, dia pasti nggak tau.

"Lo kok jadi cuek gini Lif? Emang gue ada salah ya sama lo?" tukas Rayhan sok akrab, padahal sejak dulu keduanya tak pernah akrab sedetikpun.

Alif geram, laki-laki di depannya ini amnesia atau watados sebenarnya? Pertanyaan semacam itu tidak pantas dilontarkan padanya. Karena tanpa bertanyapun semuanya sudah jelas. Salah Rayhan banyak, mungkin jika diukur sudah setinggi Gunung Semeru.

Alif maju beberapa langkah, ia tersenyum sinis kemudian menarik kerah jaket Rayhan. "Lo gila, salah lo banyak brengsek." Saat hendak melayangkan tonjokan, tangan Rayhan lebih sigap menangkap. "Santai bro." Rayhan melepas tangan Alif hati-hati, kemudian berlagak membersihkan bekas tangan Alif.

"Gue nggak mau nyari ribut sama lo. Gue minta maaf kalau selama ini ada salah. Bahkan gue juga udah minta maaf sama Rayyan. Jadi sebaiknya kita damai." Rayhan mengulurkan tangannya.

Alih-alih menerima uluran tangan Rayhan, Alif malah melipat tangannya di dada. Tak semudah itu baginya memberi maaf, sekalipun bukan ia korbannya, tetap saja ia masih tak terima sahabatnya pernah diperlakukan sehina itu oleh Rayhan.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang