45. Mimpi dan Cinta

35.5K 4.8K 243
                                    

Jatuh cinta sebelum halal itu bahaya jika pemiliknya tidak bisa mengontrol dengan baik. Cinta yang mulanya suatu hal yang suci akan menjadi ternodai jika pemiliknya salah arah.

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

"Pengadilan agama?" Arumi mengangguk, tapi netranya masih fokus menatap layar ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengadilan agama?" Arumi mengangguk, tapi netranya masih fokus menatap layar ponsel. Bahkan tak sadar jika Rayna tengah menatapnya.

Jantung Rayna berdebar, persendiannya terasa lemah. Hatinya menjerit-jerit ketakutan, bibirnya bergetar, sekujur tubuhnya merinding. Seperti tak ada lagi harapan bagi Rayna untuk mempertahankan rumah tangganya. Rayyan terlanjur kecewa, mungkin hatinya sudah tertutup untuk sekedar kata maaf dari dirinya. Dan jalan akhir yang Rayyan pilih adalah pengadilan agama. Dua kata, namun sangat mengerikan di telinga seorang Rayna yang hubungan pernikahannya sedang tidak baik-baik saja.

"Ay, are you okay?" Arumi memastikan kondisi sahabatnya. Dia memasukkan handphone ke dalam tas dan memegang kedua pundak Rayna.

"Ada masalah? Perasaan dari tadi kamu baik-baik aja. Sesuatu baru kamu lihat dari handphone?" Arumi masih kebingungan. "Story Instagram Rayyan? Status whatsapp? Atau pesan kurang mengenakkan dari Rayyan?" Arumi mencecoki Rayna dengan segala kemungkinan yang ada dalam benaknya.

"A-aku.."

"Ay, udah sampe. Turun yuk, keburu rame. Mana aku harus sampai ke Bandara secepatnya kalau nggak- ." Arumi menarik tangan Rayna untuk segera keluar dari tram. Kemudian dia tampak syok saat melihat jam yang melingkar di pergelangannya. "Astaghfirullah, Ay lima belas menit lagi. Aku harus pergi, tapi aku khawatir.  Aku nggak tega ninggalin kamu, aku-"

Rayna memeluk Arumi. " I am okay." Rayna merenggangkan pelukannya. "Nggak kok, aku cuma kepikiran Mas Rayyan. Yaudah, jangan lupa kasih kabar kalau sudah sampai di Indonesia. Safe flight and see you Arumi." Rayna meraih tangan Arumi dan menciumnya, setelah itu Arumi mencium balik tangan Rayna, begitulah kebiasaan mereka saat baru bertemu atau akan berpisah jauh.

"Maaf ya Ay, tapi kamu harus cerita. Kirim pesan suara sebanyak apapun, aku akan bales setelah sampai di Indonesia nanti. Thank you and see you again." Perlahan genggaman tangan kedua sahabat itu terlepas seiring kaki Arumi melangkah.

"JANGAN LUPA SALAM UNTUK SYAFIYA, NANTI AJAK VIDEO CALL YA," teriak Rayna kemudian Arumi membalas dengan anggukan dan lambaian tangan. "PASTI."

Agaknya memang aneh, Arumi tampak bingung dengan kondisi Rayna yang tiba-tiba berubah. Padahal dia sendiri yang memberikan kabar tidak mengenakkan bagi Rayna, katanya Rayyan sedang berada di pengadilan. Bukankah itu sebuah kabar buruk bagi Rayna? Atau setidaknya kabar itu bisa membuat Rayna hancur berkeping-keping.

Ah, mungkin Arumi terlalu fokus dengan acara khitbahnya dengan Alif yang akan diadakan tidak lama lagi, oleh karena itu dia hanya asal berkata sesuai informasi dari Rafi dan melupakan masalah Rayna dan Rayyan yang sedang genting.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang