Antara dahsyatnya syafaat dan manisnya syahadat, kini sujud kita sudah bertemu di Aamiin yang sama. Maka, mari bersama-sama melangkah bersamaku. Akan kutuntun kau bersama meraih JannahNya.
Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11Dengan hati yang berdebar sekaligus kegugupan yang teramat, Rayna sedang menormalkan itu semua sembari menghela napasnya berkali-kali. Perempuan itu tengah duduk di kasur ruang rawatnya menunggu Arumi membelikan pakaian muslim untuk digunakannya nanti ketika bersyahadat di Masjid Budapest.
Rayna tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya, kebahagiaan dan kegugupan bercampur aduk menjadi satu. Senyum di bibirnya tak berhenti mengembang membayangkan bahwa sebentar lagi ia akan menjadi seorang muslim, sama dengan keempat sahabatnya.
"Rayna..Rayna."
Rayna mengernyitkan dahinya. "Loh kok cepet banget. Kamu beli atau nyuri di jemuran orang sih Rum?" Rayna terkekeh melihat Arumi di depannya yang sudah membawa totebag.
"Enak aja, nyuri itu dosa Ay. Nih ya, ini gamisnya baru." Arumi mulai mengeluarkan gamis dari totebagnya.
"Wah, bagus banget Rum. Kamu beli dimana ya ampun? Nggak mau tau, nanti aku mau borong di tempat ini. Dimana Rumi?"
Arumi terkekeh. "Bisa satu-satu nggak nanyanya, aku pusing." Arumi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oke, jadi beli dimana?" tanya Rayna lagi.
Arumi senyum-senyum sendiri, membuat Rayna semakin penasaran. "Aku tanya, kok senyum-senyum sih Rum?" Rayna menepuk pundak Arumi.
"Ekhm, jadi gamis set ini tuh dibeliin calon imam kamu," ujar Arumi senyum-senyum sendiri ikut baper dengan perlakuan sederhana Rayyan pada Rayna.
Kedua alis Rayna terangkat tanda ia sangat kaget sekaligus tak percaya. "Apaan sih Rum, jangan bercanda dong. Aku serius loh." Walaupun hatinya sudah berbunga-bunga, tapi Rayna mencoba rileks, siapa tahu Arumi hanya bercanda kan? Yang ada ia malu sendiri nantinya.
Arumi bangkit dari duduknya dan mengacungkan sepuluh jarinya di hadapan Rayna. "Aku sepuluhrius, ini yang beliin emang Rayyan, calon imam kamu Rayna cantik." Sontak Arumi memeluk Rayna.
"Rum.. Rum, serius?"
Arumi merenggangkan pelukannya. "Mau aku jemput si Rayyan?" Ketika hendak beranjak, Rayna menarik tangannya.
Seketika rasa bahagia menyelimuti, hatinya terasa berbunga-bunga, senyum di bibirnya tak berhenti merekah, bahkan hanya karena Rayyan membelikan set gamis untuknya. Entahlah, rasa ini sudah tak biasa. Bukan hanya perasaan bahagia sebagai sahabat, tapi sudah lebih dari itu.
"MasyaAllah, Rayyan sweet banget sih." Arumi ikut baper sendiri.
"Rumi," celetuk Rayna.
"Ay, kamu beruntung banget sih." Arumi memeluk Rayna lagi. "Beruntung apa, orang cuma dikasih ini," ujar Rayna sok, padahal hatinya sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Captain
Romance⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Singkatnya, ini kisah tentang Rayyan Adzhani Al-Ghifari. Laki-laki 24 tahun itu sudah sukses meraih mimpinya menjadi seorang Captain Pilot. Ayah dan Bundanya sudah meninggal sejak ia kecil. Rayyan mempunyai sahabat kecil...