40. Tertangkap

36.4K 4.3K 161
                                    

Orang yang sudah menyimpan kebencian terhadap kita akan sulit menerima apapun yang kita sampaikan, sekalipun itu adalah kebenaran.

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

Suasana panas Jakarta pada siang hari ini semakin memanas dengan adanya keributan di Kepolisian Jakarta Pusat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana panas Jakarta pada siang hari ini semakin memanas dengan adanya keributan di Kepolisian Jakarta Pusat. Keributan yang melibatkan seorang narapidana buronan, perempuan yang mengaku calon istri dari si buronan dan para aparat kepolisian ini sudah terjadi sejak di Bandara. Namun puncaknya terjadi di kepolisian.

Seorang narapidana yang sudah menjadi buronan selama kurang lebih lima bulan itu berhasil ditangkap oleh kepolisian Budapest atas kerjasamanya dengan kepolisian Indonesia setelah mendapatkan laporan dari saksi yang melihat pelaku pembunuhan ibu hamil itu berkeliaran bebas di kota Budapest.

"Lepasin saya, saya nggak bersalah. Perempuan itu yang memulai, bukan saya!!" teriaknya sembari mencoba melepaskan borgol yang sudah melingkar di kedua tangannya.

Laki-laki dengan pakaian orange dan bertuliskan TAHANAN itu terus memberontak hingga membuat polisi kewalahan. Namun karena ini bukan kasus yang pertama terjadi, pihak kepolisian bisa mengatasi masalah ini dan terus memaksa pelaku untuk masuk.

"Mohon kerjasamanya, masuk!!" tegas seorang polisi berbadan tegap dengan wajah tegasnya.

Di satu sisi, seorang perempuan berhijab tengah menangis tersedu-sedu berusaha mengejar calon suaminya yang menolak digiring masuk. Si perempuan ditahan oleh beberapa polisi wanita agar tidak menghambat proses hukum.

"Pak Polisi, jangan bawa Mas Rayhan. Dia tidak bersalah, tolong lepaskan dia. Lepas!!" dia berusaha melepaskan pegangan para polwan.

"Mohon kerjasamanya Mbak, jika anda terus seperti ini. Secara tidak langsung anda sudah menghambat proses hukum dan akan memberatkan pelaku," tegas seorang polisi perempuan berhijab yang tengah menahan kedua pundak Ning Ana. "Atau anda akan terkena pasal-"

"Cukup. Tapi calon suami saya tidak bersalah. Ini ketidaksengajaan," Ning Ana masih terus berusaha membela Rayhan. Padahal sudah jelas polisi sudah mengantongi bukti-bukti atas peristiwa pembunuhan di rumah Rayhan lima bulan yang lalu berupa pisau dengan sidik jari laki-laki itu.

Setelah beberapa saat Rayhan berhasil dimasukkan ke dalam sel meski laki-laki itu tak berhenti histeris. Ia masih tak rela dengan konsekuensi yang harus diterima atas perbuatan kejinya membunuh dua nyawa sekaligus. Pacarnya yang tengah hamil, dan anak hasil hubungan gelap dalam kandungan pacarnya.

"Brengsek, ini pasti ulah si Rayyan dan Alif. Udah gue baik-baikin malah ngelunjak, shit!!" Rayhan mengamuk dan memukul-mukul besi sel tahanan didepannya.

"Woi jangan berisik," teriak seorang narapidana yang terbangun karena suara berisik Rayhan.

"Apa lo, terserah gue lah." Rayhan tak terima dan malah mengajak ribut pria dibelakangnya.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang