27. Dia Calon Istriku

49.9K 6.6K 779
                                    

Aku tidak mencari perempuan yang sempurna, tak peduli fisik atau pemahaman agamanya. Aku hanya mencari perempuan yang mau aku bimbing untuk sama-sama meraih JannahNya.

Rayyan Adzhani Al-Ghifari

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadha11

Rafi merasa bosan menunggu Rayyan bangun hanya di dalam mobil, akhirnya ia memutuskan untuk menghirup udara bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafi merasa bosan menunggu Rayyan bangun hanya di dalam mobil, akhirnya ia memutuskan untuk menghirup udara bebas. Laki-laki itu juga ingin mengetahui lingkungan sekitar pesantren. Dari kejauhan Rafi melihat masjid, ia memutuskan pergi kesana. Baru beberapa langkah berjalan ia melihat seorang perempuan terduduk di di halaman samping masjid, sedangkan di depannya sosok perempuan yang tampaknya sedang marah-marah.

Melihat itu Rafi semakin penasaran, ia memajukan kakinya beberapa langkah. Dan betapa kagetnya saat ia semakin dekat, sosok itu adalah Rayna, namun Rafi tidak mengenal perempuan di depannya. Rafi buru-buru berlari untuk mengatakan kejadian ini pada Rayyan. Ia berlari sekencang mungkin menuju mobil.

"Bang, Bang Rayyan bangun." Rafi mengguncang-guncang tubuh Rayyan. Rayyan yang merasa terganggu akhirnya bangkit walau dengan kondisi mata masih ingin terpejam.

"Apa sih Raf, gue masih ngantuk," ujar Rayyan dengan suara khas bangun tidurnya, matanya pun masih terpejam.

"Kak Rayna Bang, Kak Rayna disana."

"Astaghfirullah, Rayna kenapa Raf?" Mendengar kata Rayna membuat Rayyan membuka matanya. Seketika rasa kantuk hilang, ia mengusap-usap wajahnya agar terlihat lebih segar.

"Yaudah mending kita liat aja." Rafi keluar memberikan jalan. Dan mereka berdua berlari menuju samping masjid.

Betapa kagetnya saat Rayyan melihat calon istrinya tengah terduduk di halaman masjid dengan Ning Ana di depannya yang tampak marah-marah. Tangan Rayyan mengepal, ingin sekali ia berlari kesana, namun Rayyan tau itu mendekati asrama putri. Ia tidak mau terjadi fitnah, akhirnya ia memutuskan mendekat dengan jarak yang cukup aman.

"Cukup," tegas Rayyan membuat dua orang di depannya sontak menoleh.

Ning Ana yang mulanya terlihat sangat marah mendadak berubah raut wajahnya menjadi sendu. Perempuan itu tiba-tiba duduk dan membantu Rayna berdiri. Sungguh Rayna sangat kaget dengan perubahan sikap Ning Ana. Padahal tadi ia yang memaki-maki, tapi kenapa dia sendiri yang membantunya.

"Mas Ray, sebenarnya ini-"

Mengetahui ternyata Ning Ana mengenal Rayyan, Rayna jadi ingat cerita Rayyan waktu itu. Kini ia paham, jadi ini Ning Ana yang dimaksud Rayyan. Ning Ana yang katanya akan menjadi istri Rayhan. Atau jangan-jangan mereka sudah menikah?

Rayyan mengacungkan lima jarinya sebagai tanda agar Ning Ana tidak melanjutkan ucapannya. Laki-laki itu menatap Rayna dan mengeluarkan ucapan tanpa suara. "Tenang." Rayna mengangguk. Ia lega sekali Rayyan datang tepat waktu.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang