Kejahatan itu api, sedangkan kebaikan air. Api akan semakin membara jika kembali disulut api. Tapi Api akan padam jika disiram air. Kejahatan juga begitu, perlahan ia akan pasti padam dengan air yang terus menerus menyiraminya.
Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11"Rayna?"
Isi kepala Rayyan tak jauh-jauh dari Bunda dan perempuan bernama Rayna. Berawal dari pertemuan pertamanya dengan Rayhan, ia kembali memikirkan perempuan yang sudah lama hilang dari hidupnya itu. Bertahun-tahun Rayyan mencoba mengubur Rayna dalam-dalam agar ia tak lagi berharap. Namun baru saja akan berhasil, Rayhan datang membawa ingatan itu.
Lama berputar-putar dalam pikiran, Rayyan mencoba menepis pikiran buruknya tentang Rayhan dan Rayna. Ia berharap kejadian beberapa detik yang lalu ini tidak ada hubungannya dengan Rayna. Ia berharap jika yang dihubungi Rayhan bukan Rayna. Segala kemungkinan-kemungkinan buruk itu berusaha Rayyan hempaskan.
"Apa gue tanya Rayhan langsung aja?" Pikir Rayyan tiba-tiba.
"Ah, rasanya nggak baik. Gue yakin Rayhan pasti nggak akan gitu aja membeberkan masalah pribadinya. Apalagi sama gue yang notabenenya orang yang Rayhan benci. Udah Ray, positif thinking aja. Sekarang fokus menyampaikan amanah dari Gus Rafan," monolognya lagi.
"Astaghfirullahal'adziim. Ya Allah ampuni hamba."
Setelah menunggu beberapa saat dengan isi kepala yang penuh dengan berbagai pertanyaan dan kecemasan yang mendalam akhirnya Rayyan memutuskan untuk mengetuk pintu rumah Rayhan. Ia berharap Rayhan tidak curiga dengan kehadirannya yang sudah cukup lama disini.
Tok..Tok..Tok..
"Assalamualaikum," salam Rayyan sambil mengetuk pintu rumah Rayhan.
Beberapa saat tidak ada jawaban, hingga suara langkah kaki yang Rayyan yakini adalah pemilik rumah. Rayyan mempersiapkan diri seolah-olah baru datang dan tidak mengetahui apapun yang terjadi sebelum ini.
"Waalaikumussalam." Rayhan membuka pintu, saat melihat wajah Rayyan, seketika laki-laki itu tercengang.
Rayhan tersenyum miring. "Lo ngapain disini?" tanya Rayhan.
"Kalau gue datang kesini itu artinya ada urusan," jawab Rayyan.
"Urusan apa?"
"Kalau ada tamu itu harusnya disuruh masuk." Rayyan sedikit mendorong Rayhan agar ia bisa masuk. "Bukannya dicekoki pertanyaan di depan pintu," sambungnya kemudian duduk di kursi ruang tamu.
Seketika Rayhan tercengang, seorang Rayyan yang dulu menjadi bahan bullyannya saat SMA kini sudah berani padanya. Maksudnya Rayyan sudah tak selemah dulu. Oke, Rayhan ikuti saja apa kemauan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Captain
Romance⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Singkatnya, ini kisah tentang Rayyan Adzhani Al-Ghifari. Laki-laki 24 tahun itu sudah sukses meraih mimpinya menjadi seorang Captain Pilot. Ayah dan Bundanya sudah meninggal sejak ia kecil. Rayyan mempunyai sahabat kecil...