Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11Di tengah keheningan malam, di tengah cahaya yang redup, di waktu sepertiga malam, di atas hamparan sajadah, seorang Rayyan tengah menengadahkan tangannya kepada Rabb yang menciptakannya, juga menciptakan takdirnya. Rayyan memohon pertolongan dan jalan keluar atas permasalahan yang selalu membuat hatinya gelisah itu.
Rayyan percaya, Allah yang menciptakan rasa ini, jadi Allah pasti tau bagaimana seharusnya Rayyan bertindak dengan perasaan yang ia punya. Ia tak ingin gegabah hanya dengan bermodal ego sendiri, ia ingin dalam permasalahan ini Allah-lah yang membimbingnya. Karena ia yakin jika Allah sudah turun tangan, maka bisa dipastikan semuanya akan berjalan dengan baik.
Bahkan sekalipun ternyata jalannya nanti tidak sesuai dengan harapan Rayyan, mau tidak mau semuanya harus diterima dengan ikhlas dan lapang dada. Karena tidak semua yang terbaik menurut kita, itu yang terbaik menurut Allah. Sebaliknya apa yang menurut kita tidak baik, bisa jadi hal itu baik menurut Allah. Akan selalu ada hikmah di setiap kejadian jika kita bersungguh-sungguh.
Intinya setiap apapun yang terjadi, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
Ya Allah, Engkau pasti tau hati ini sedang tertaut pada salah satu insan ciptaanMu.
Tapi aku takut cinta yang belum waktunya ini menjadi alasan jauh darimu. Aku takut cinta yang belum waktunya ini membuatku kecewa atas ulahku sendiri. Dan aku sangat takut cinta yang belum waktunya ini membuatku berpaling dariMu hanya karenanya.
Maka aku mohon bantulah aku untuk menjaga cinta ini, tanpa jauh dariMu sampai waktunya tiba nanti, andaikan aku dengannya memang tertakdir bersama.
Jika memang aku tertakdir untuknya, semoga tembok besar nan kokoh itu bisa dihancurkan. Berikanlah dia hidayah berupa cahaya IslamMu.
Jika tidak, maka aku mohon hapuskanlah rasa cinta ini, jangan sisakan sedikitpun. Karena aku tidak ingin terbayang-bayang dengan apa yang bukan menjadi takdirku.
Dan jatuhkanlah aku sejatuh-jatuhnya pada insan yang memang menjadi takdirku nantinya.
Aku percaya, Engkau adalah pencipta takdirku. Dan Engkau pasti tau apa yang terbaik untukku.
Rayyan mengusap wajah dengan kedua tangannya. Hatinya terasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Rasa gelisah dan ketakutan perlahan hilang diganti dengan kepasrahan atas apapun jawaban dan petunjuk dari Allah nantinya.
Rayyan seperti ini bukan karena ia adalah laki-laki yang paling kuat dan lantas menerima takdir yang tak sesuai kenyataan dengan hati yang baik-baik saja. Semuanya berproses, semua orang akan merasakan kecewa jika dalam posisi itu. Hanya saja membangun pikiran positif sejak awal mungkin akan sedikit meringankan jika memang kekecewaan harus dilalui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Captain
Romance⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Singkatnya, ini kisah tentang Rayyan Adzhani Al-Ghifari. Laki-laki 24 tahun itu sudah sukses meraih mimpinya menjadi seorang Captain Pilot. Ayah dan Bundanya sudah meninggal sejak ia kecil. Rayyan mempunyai sahabat kecil...