37. Hati Perempuan

38.4K 4.9K 220
                                    

Dear laki-laki, hati perempuan itu rapuh. Maka, tolong jaga bicaramu, jangankan dibentak, nada bicaramu tinggi sedikit saja hatinya sudah tergores. Apalagi dia yang sudah berkali-kali kau terbangkan tapi pada akhirnya kau jatuhkan hanya dengan tutur katamu.

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

Hari baru sudah datang, menandakan bahwa keluarga bunny harus pergi meninggalkan Kota Budapest dan segala kenangannya disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari baru sudah datang, menandakan bahwa keluarga bunny harus pergi meninggalkan Kota Budapest dan segala kenangannya disini. Kota yang meninggalkan kenangan manis tentang pertemuan sepasang insan yang kini sudah ditakdirkan menjadi satu. Walaupun berat, walaupun masih ingin berlama-lama disini, namun jadwal terbang seorang Captain Rayyan bagaikan magnet yang menariknya untuk segera pulang ke Indonesia.

Mereka sudah berangkat sejak tadi, saat ini mereka sudah ada di Bandar Udara Internasional  Budapest Ferihegy bersama Arumi dan Alif yang ikut mengantarkan.

"Lo kok nggak bilang sih Ray, tau gitu kemarin langsung gue borgol si Rayhan buronan," omel Alif pada Rayyan.

"Eh, lo kira apaan main borgol. Itu tugasnya pihak kepolisian Alif. Lagian gue pikir lo udah tau."

"Nggak lah, gue nggak tau apa-apa. Terus gimana ini? Keburu dia kabur ke negara lain Ray."

Rayna dan Arumi yang penasaran akhirnya ikut bergabung dengan para lelaki. "Tenang aja, Mas Ray sudah punya rencana. Iya kan Mas?" Rayna menoleh pada sang suami. "Iya, tenang aja. Pokoknya kalian tunggu info Rayhan ketangkep aja ya."

"Tapi rencana apa Ray?"

"Pokoknya lo tenang aja ya. Jadi gue-" Rayyan menjeda ucapannya. "Eh, itu pengumuman keberangkatan pesawat. Kita nggak punya waktu lagi."

"Yah, bunny mau pergi. Aunty mau peluk dulu nak." Arumi mendekat dan memeluk Syafiya kemudian mengecupi pipinya. "Rayna, see you ya. Safe flight kalian." Arumi juga memeluk Rayna.

"Yaudah, pokoknya kabarin gue ya Ray. Gue juga gasabar liat si buronan mendekam di penjara. Enak aja dia main kluyuran."

"Iya tenang aja. Gue pamit ya Lif." Rayyan juga memeluk Alif.

"Safe flight bunny family." Keduanya melambaikan tangan seiring Rayyan dan Rayna masuk ke daerah keberangkatan.

******

Singkat cerita, enam jam dua puluh menit dengan satu kali transit sudah mereka habiskan dalam perjalanan Budapest-Jakarta.Pilot sudah menginstruksikan kepada flight attendent untuk membuka pintu pesawat karena mesin sudah mati dan pesawat terparkir rapi di parking gate.

Disaat orang-orang sudah tergesa-gesa untuk turun, Rayyan masih memandangi istrinya yang tidur pulas. Rayna pasti kelelahan karena sejak beberapa jam yang lalu Syafiya rewel, bahkan tidak mau digendong Rayyan sama sekali. Mungkin bayi itu kelelahan dan bosan karena tidak bisa leluasa berguling-guling sebagaimana di kasur. Mengingat Syafiya sudah sangat aktif.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang