22. Ikatan Batin

43.5K 6K 219
                                    

Tidak ada yang lebih kuat daripada ikatan batin seorang ibu dengan anaknya.

Perfect Captain
Karya Alfia_ramadhan11

Rayyan tengah duduk di kedai roti O sembari menikmati roti juga minuman di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayyan tengah duduk di kedai roti O sembari menikmati roti juga minuman di sana. Ia sedang menunggu Rafi yang sebentar lagi juga akan landing, lumayan ia bisa menghemat uang jika bisa nebeng dengan Rafi. Saat sedang enak-enaknya menikmati roti O, tiba-tiba datang Rafi mengagetkannya.

"Astaghfirullah, bisa pakai salam atau apa kek gitu. Ini malah ngagetin, gue bisa keselek loh," gerutu Rayyan sambil menyeruput minumannya.

"Santai Bang." Rafi menepuk pundak Rayyan. Kemudian ia mengitarkan pandangannya ke sekeliling kedai hingga sosok yang ditemuinya tertangkap kedua netranya. "Sama kayak Abang gue," teriak Rafi.

Rayyan terkekeh. "Dih, pelayan roti O banyak kali, kenapa harus jelalatan dulu."

Rafi memukul lengan Rayyan. "Berisik lo Bang."

"Dih, yaudah. Eh Raf gue ingetin ya, jangan modus mulu sama cewek, kalau serius langsung nikahin," ujar Rayyan.

Seketika Rafi tertawa terbahak-bahak sembari menepuk-nepuk pundak Rayyan. "Ngaca Bang, lo juga suka ngode-ngodein Kak Rayna kan?"

Seketika mata Rayyan lebar. "N-nggak kok-"

"Gue udah denger dari Ammah Zia, udah lo nggak bisa bohong. Nah, seharusnya lo yang buru-buru nikahin dia, gue kan masih bocil," ujar Rafi terkekeh.

"Ya emang, gue gentle man Raf, tinggal nunggu waktunya aja," Rayyan tersenyum. "Asyahdu dia ucapkan, qobiltu gue hadiahkan."

Senyum Rafi melebar. "Wih, keren Bang. Gue yakin momen itu nggak bakal di lupain sama Kak Rayna nanti. Tapi lo serius Bang?"

"Serius lah Raf. Gue udah niatkan ini sungguh-sungguh. Kayaknya Rayna memang jawaban do'a gue," kata Rayyan tersenyum lebar.

Kaulah jawaban do'aku
Kau diutus Tuhan tuk temani hidupku
Di kala hati ini rapuh
Hadirmu sembuhkan lukaku
Kau hapus lelahku dengan senyummu
Kupercaya kamu
Kaulah cinta terakhirku

Rafi hanya manggut-manggut. "Iya iya suaranya enak." Rafi mengagungkan jempolnya.

"Nggak usah ngledek, wajar suara gue belepotan. Karena emang gue nggak ada keturunan penyanyi, kalau keturunan supir iya," keduanya terkekeh.

"Permisi." Diva datang dengan membawa pesanan Rafi. Perempuan itu seperti biasa tampak malu-malu, apalagi jika ada Rayyan disana.

"Capt, boleh tanya sesuatu?" ujar Diva tiba-tiba.

Rayyan yang merasa terpanggil akhirnya menoleh pada perempuan di sampingnya. "Boleh, tanya aja," jawab Rayyan santai.

"Tanya apa emang sama Abang gue? Soal pesawat dan seluk beluknya?" celetuk Rafi.

Perfect Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang