Prolog

19.2K 476 19
                                    

Hay namaku Rea
Reana Aqeela Darmawangsa, aku gadis pendiam yang tidak suka keramaian, membaca buku adalah hobi yang pantas untukku.

Aku memiliki keluarga yang harmonis, namun keharmonisan itu hilang seketika semenjak ibuku meninggal dunia. Semenjak saat itu sifat ayahku mulai berubah drastis kepadaku. Mulai dari mendapat pukulan, caci maki, bahkan sumpah serapah selalu Ayah lontarkan kepadaku.

Aku anak pertama dari 2 bersaudara, aku mempunyai adik bernama Gea, Jarak umur kita hanya terpaut 1 tahun. Gea selalu mempunyai cara licik agar aku semakin dibenci oleh Ayah bahkan teman-teman sekolahku.

Kekasih yang aku punya, Fian. Dia orang yang paling aku cintai dan aku kagumi, tapi tidak dengan Fian yang hanya menganggapku sebagai benalu di hidupnya. Dia selalu membentak, berkata kasar bahkan memperlakukanku layaknya budak. Ternyata Fian juga bukan rumah ternyaman untukku pulang.

Masalah besar hadir dalam hidupku, membuatku semakin dibenci oleh Ayah.

Aku hamil.

Tak pernah terbayangkan bagiku yang akan menjadi seorang ibu di usianya yang masih 17 tahun. Aku hamil bukan karna kemauanku melainkan aku dijebak oleh seseorang di sebuah club. Dan, kehormatanku direnggut oleh seorang lelaki yang seumuran denganku di sebuah kamar di club tersebut, dia Elang.

Kondisi kami saat itu sedang dalam pengaruh alkohol dan tidak sadar apa yang dia lakukan kepadaku. Aku begitu terpuruk setelah kejadian malam itu. Beberapa hari setelah itu aku mendapatkan kabar bahwa diriku tidak datang bulan, kemudian aku mengeceknya melalui testpack, hasilnya positif.

Betapa frustasinya aku saat itu, aku merahasiakan semuanya selama 1 minggu, namun rahasiaku diketahui Ayah saat melihat adanya testpack di kamarku. Ayah marah besar saat mengetahui kehamilanku.

"AYAH TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU UNTUK MENJADI SEPERTI INI, KAMU! SELALU SAJA BUAT MALU KELUARGA" Bentak Ayah dengan menyeret tanganku dan mendorongnya ke lantai.

"PERGI KAMU DARI SINI! KAMU BUKAN ANAK SAYA LAGI" Ayah menendangku sampai aku tersungkur, aku menangis tersedu-sedu. Banyak tetangga yang keluar dari rumah dan menyaksikan keributan itu, aku malu.

Aku hampir hilang akal pada saat itu, pikir ku bunuh diri adalah jalan terbaik. Niatku gagal karna kedatangan Elang, Laki-laki yang sudah merusak masa depanku yang sudah kurancang dengan indah.

-Kesalahan yang mampu mengubah hidupku-

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang