[Happy Reading]
Jadilah seperti senja, meski dia akan tergantikan oleh malam tapi ia berjanji akan datang esok hari
__________
"Hari ini lo izin?" Tanya SintiaSaat ini mereka sedang melakukan panggilan suara, Sintia lah yang menelfon Rea lebih dulu.
"Iya" Jawabnya dengan suara yang sedikit gugup
"Re, are you okay?"
"I'm okay"
"Gue khawatir"
"Aku ngga papa! Makasih loh udah khawatir sama aku" Guraunya
"Lo mah! Malah ngetawain lagi" Kesal Sintia
Rea terkekeh mendengar suara Sintia yang kesal.
"Re" Panggil Elang.
"Itu siapa Re? Kek suara cowok si?"
Rea sendiri sudah kelabakan dan mengangkat tangannya ke depan menyuruh Elang untuk diam sebentar.
"Ah! itu suara Ayah" Alibinya
"Aku tutup telfonnya ya! Bye" Cepat-cepat Rea mematikan telfonnya sebelum Sintia lebih banyak bertanya.
"Siapa?" Tanya Elang penasaran
"Temen"
"Udah siap kan?"
Dengan gugup Rea menganggukkan kepalanya dua kali.
"Ayo berangkat" Ajak Elang. Lantas Rea langsung mengikuti langkah Elang. Ya, hari ini mereka akan melangsungkan pernikahan, tentunya tanpa resepsi dan acara lainnya selain ijab kabul.
Aku pasti bisa menghadapi semua ini. Ucapnya dalam hati dengan mulut yang terus berkomat-kamit merapalkan doa.
***
Saat ini ia sudah bersitatap dengan keluarga Elang. Jantungnya semakin berdetak kencang saat melihat Rey -Papi Elang yang menatap anaknya dengan tatapan datar.
Hanya keluarga Elang yang ada di acara ini. Tangannya meremas kuat pakaian yang ia kenakan, matanya menatap Dewi yang berjalan ke arahnya.
"Tante" Lirih Rea.
Dewi memeluk tubuh Rea, dan mengusap punggungnya yang bergetar, "Kamu kuat" Bisiknya.
Melepas pelukannya dan menghapus air mata Rea, melihatnya menangis saja membuat Dewi tidak kuat. Ia tau pasti sangat berat menerima kenyataan yang menyakitkan ini, namun Rea merupakan perempuan yang kuat dan tangguh yang mampu bertahan sampai di titik ini.
"Bisa kita mulai?" Tanya Pak Penghulu
Elang menganggukkan kepalanya dengan mantap dan mulai menjabatkan tangannya. Suara lantang Elang menggema memenuhi ruangan, air matanya kembali menetes saat semua orang mengucapkan kata Sah.
2 jam berlalu setelah ijab kabul kini mereka semua berkumpul di ruang tamu. Disana ada orang tua Elang, orang tua Raka, Raka dan Rafa. Rea merasa seperti seorang asing yang hidup sebatang kara dan masuk ke dalam keluarga Reynand.
"Bang El udah Sah, nah lo kapan bang?" Tanya Rafa kepada Raka.
"Pankapan" Ucap Raka malas.
"Lo jangan sebarin berita ini ke orang lain! Kalo sampe lo sebar, nih..." Ancam Raka dengan memperagakan tangannya di depan leher seolah-olah akan membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionHanyalah kisah seorang gadis cantik nan lugu bernama Reana Aqeela Darmawangsa. Kisah seorang gadis yang harus menerima segala takdir hidupnya yang sangat membuatnya terluka. -Kesalahan yang mampu mengubah hidupku- __________ Jangan lupa sebelum ba...