9. Bersama

4.9K 240 1
                                    

[Happy Reading]

Terlalu lelah dalam mengharapkanmu hingga ku pasrahkan keadaan untuk menentukannya

__________

Rea terus memikirkan kata-kata yang terucap dari mulut Fian, dari lubuk hatinya yang paling dalam Rea masih mempunyai sedikit rasa kepada Fian. Namun ia tidak mau melakukan kebodohan yang entah sudah berapa kali ia perbuat dengan memberi kesempatan untuk Fian, pada akhirnya ia yang terus dipermainkan olehnya.

Menghela nafasnya lelah Rea terus melangkahkan kakinya ke arah taman belakang sekolah, tempat favoritnya dimana ia bisa menenangkan dirinya disana. Banyak rumor yang mengatakan bahwa taman ini ada penunggunya dan sangat angker oleh sebab itu tidak ada yang berani ke sini, namun menurut Rea itu hanyalah omong kosong yang tidak pasti dan semakin tempat ini sepi semakin menenangkan untuknya.

Rea menghabiskan jam istirahatnya di taman ini, memasang earphone pada kedua telinganya dan memutar lagu here's your perfect. Dengan memejamkan matanya sesekali bibirnya menyanyikan lirik dari lagu tersebut.

I'm the first to say that I'm not perfect

And you the first to say you want the best thing

But now i know a perfect way to let you go
Give my last hello, hope is worth it

Here's your perfect

"Insinyur gue sama suara lo" Celetuk seseorang dengan mendudukkan dirinya di samping Rea. Rea membuka matanya dan menoleh ke sebelahnya.

"Udah selesai kumpulnya?"

"Udah, nih" Sintia memberikan satu kotak susu strawberry yang sengaja ia beli untuk Rea.

"Makasih" Rea menerimanya dan meminumannya dengan pelan.

"Ada yang lo sembunyiin dari gue?" Curiganya saat menelisik wajah Rea yang tampak murung dan terlihat tidak semangat seperti biasanya.

Rea mencurahkan isi hatinya yang sedari tadi terus membuatnya tidak tenang, Sintia mendengarkan semua ucapan Rea tanpa memotongnya.

"Yang aku lakuin apa itu salah?" Tanya Rea kepada Sintia.

Sintia memegang tangan Rea, "Re, apa yang lo lakuin itu ngga salah! Lo itu manusia bukan barang yang bisa dimainin gitu aja, bukan barang yang bisa terus diperbaiki kalau rusak. Lo juga punya perasaan yang kapan aja bisa berubah, dan gue seneng lo putus dari Fian. Itu artinya lo bebas dari cowok toxic kaya dia yang ngga pantes buat lo"

"Ngga usah mikir macem macem! Yang penting sekarang, lo sama baby yang ada di perut lo harus sehat semuanya" Tutur Sintia dengan tersenyum manis.

Siapapun itu yang mempunyai sahabat seperti Sintia pasti akan merasa sangat beruntung dan bahagia, seperti Rea contohnya. Ia sangat bersyukur disaat semua orang membenci dan menjauhinya, Sintia akan tetap berada di sampingnya dalam keadaan apapun.

"Kehilangan banyak temen ngga papa buat gue, tapi gue ngga rela kalau harus kehilangan lo, sahabat satu-satunya yang gue sayang"

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang