8. Yang terakhir

5.3K 259 6
                                    

[Happy Reading]

Terkadang tak mendapatkan apa yang kamu harapkan, karena kamu pantas menerima yang lebih baik.

__________


Pagi-pagi Rea sudah dikagetkan dengan kedatangan Elang yang berdiri di depan pintu hendak masuk ke dalam.

"Kamu kok kesini?" Tanya Rea

"Jemput lo"

"Hah?!" Rea sedikit ternganga mendengar penuturan Elang.

Elang berdecak melihat Rea yang hanya bengong di pintu, "Lo mau telat karna terus berdiri di sini?"

Rea terkesiap langsung buru-buru menutup pintu apartemennya dan berjalan mengejar Elang yang sudah berjalan lebih dulu. Mereka berdua berada di dalam lift dengan canggung, Elang yang tidak suka dengan keterdiaman mereka lantas berdehem pelan.

Pintu lift terbuka dan mereka berjalan ke arah dimana letak motor Elang berada. Sebelum Rea naik ke atas motor ia dibuat kaku dengan tindakan Elang yang melingkarkan jaketnya ke pinggangnya.

"Rok lo pendek, takut keliatan" Singkat Elang dan langsung memakai helmnya.

Motor Elang melaju dengan kecepatan sedang dengan Rea yang berpegangan pada tas milik Elang. Elang memberhentikan motornya tepat di depan gerbang SMA Garuda.

"Harusnya tadi turunin di halte aja" Ucap Rea dengan turun dari atas motor.

Alis Elang terangkat sebelah, "Kenapa?"

"Malu" Cicitnya

Pasalnya saat ini mereka menjadi pusat perhatian siswa siswi yang berlalu lalang disana. Entah itu karna Elang memakai seragam yang berbeda sekolah atau karna Rea yang mereka kira masih berpacaran dengan Fian malah berboncengan dengan lelaki lain, Rea tidak suka jika dirinya menjadi pusat perhatian.

"Ngga usah peduliin orang lain! Gih masuk" Tutur Elang

Setelah Rea berjalan menjauh darinya, Elang menjalankan kembali motornya menuju SMA Cakrawala.

Sedangkan Rea terus berjalan dengan kepala yang menunduk mengabaikan tatapan semua orang yang memperhatikannya. Saat melewati ruang musik tiba-tiba tangan Rea ditarik masuk ke dalam.

"Lepas" Pekik Rea

"Siapa cowok itu?" Tanya Fian

"Bukan urusan kamu" Sarkas Rea

"Jelas itu urusan gue! Lo pacar gue"

"Pacar?" Tanyanya dengan terkekeh pelan.

"Kamu lupa kalau kita udah PUTUS" Ucap Rea menekan kata terakhirnya.

Fian menyamakan wajahnya tepat di depan Rea, "Ngga akan ada kata putus, dan lo tetep jadi pacar gue, ngga ada satupun orang yang boleh rebut lo dari gue"

Rea menggelengkan kepalanya dan berdecak pelan, "Kamu egois"

"Gue emang egois"

"Kamu jahat"

"Gue akui gue emang jahat"

"Gue lakuin semua itu karna gue ngga mau kehilangan lo Rea" Teriak Fian, untungnya ruangan ini kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengar teriakan Fian dari luar. Rea menutup matanya saat suara Fian menggelegar di ruangan ini.

"Kalau kamu sayang sama aku bukan gini caranya! Hal yang kamu lakuin ke aku sama aja buat aku sakit dan perlahan-lahan kamu buat aku menjauh dengan cara kamu sendiri" Ujar Rea

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang