47. Kangen

1.5K 78 0
                                    

[Happy Reading]

.

__________

Malam harinya Rea duduk diam di dalam kamar dengan perasaan campur aduk. Kegiatannya selama satu jam di kamar hanya duduk, berbaring di kasur kemudian duduk di sofa dan terus seperti itu selama satu jam penuh.

Ia membuka handphonenya dan mencoba menelfon Elang, namun tetap tidak ada jawaban. Rea mengerucutkan bibirnya, kemana Elang? Katanya kalau kangen disuruh telfon. Silent handphonenya dan melemparnya ke atas kasur.

"Kamu kangen sama Ayah ya? Kamu atau Bunda yang kangen?" tanyanya dengan tangan yang mengusap perut buncitnya.

Klek

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok wanita yang berpakaian ala-ala ibu rumah tangga pada umumnya dengan memakai daster, siapa lagi kalau bukan Mami Dewi. Dia datang ke kamar dengan membawa segelas susu di tangan kanannya.

"Rea, minum susunya" ucap Dewi

Rea mendongakkan kepalanya menatap Dewi, tangannya terulur menerima segelas susu darinya. "Makasih Mi"

Rea langsung menghabiskan susu tersebut, meski setelah meminumnya ia merasa sedikit mual. Dewi mengambil gelas kosongnya kemudian keluar dari kamar. Rea sendiri bangun dari duduknya dan berjalan ke arah lemari. Ia mengambil salah satu kaos favorit Elang dan memakainya.

Setelah memakai kaosnya tiba-tiba matanya kembali berkaca kaca, ah ntahlah padahal baru beberapa jam Elang pergi tapi Rea sudah sangat merindukan nya.

"Kita bobo aja yaa, malam ini sampai beberapa hari kedepan kita ngga bobo sama Ayah, ngga bisa di usap usap sama Ayah" ucap Rea seolah olah memberi tahu calon buah hatinya dengan mengusap lembut perutnya.

Rea naik ke atas kasur dan memposisikan badannya agar nyaman untuk tidur. Ia memeluk guling dan menghirup aroma khas dari badan Elang. Perasaannya menjadi sedikit tenang karena menghirup aroma tersebut. Tak lupa Rea membaca doa terlebih dahulu dan tersenyum tipis sebelum memejamkan matanya.

Disaat Rea sudah tertidur dengan nyenyak dan menjemput mimpi indahnya, handphonenya terus menyala menampilkan panggilan dengan nama Elang yang tertera jelas di layar. Di seberang sana, Elang baru selesai mengurus beberapa hal dengan Rey, dan baru sempat untuk membuka handphonenya. Awalnya ia sudah antusias untuk menelfon Rea, namun beberapa kali mencoba menelponnya tetap tidak dijawab oleh Rea, dan pada akhirnya Elang memutuskan untuk bersih-bersih badan kemudian tidur.

***

Pagi hari, sinar matahari mulai masuk melalui celah-celah jendela yang ada di kamarnya. Sang pemilik kamar sudah rapi dengan pakaian santainya, pagi-pagi sekali ia bangun hanya untuk mandi kemudian melanjutkan kegiatannya membantu Mami memasak di dapur.

"Rea, ambilin tomat di kulkas" ucap Dewi.

Rea segera berjalan ke arah kulkas dan mengambil beberapa tomat, kemudian memberikannya kepada Dewi. Rea memperhatikan Dewi yang dengan telaten memasak, ia mengendus aroma yang sangat enak dari masakan Mami.

Disaat sedang asik memasak tiba-tiba handphone milik Dewi berbunyi. Dengan segera Dewi mematikan kompornya dan mengambil handphonenya yang berada di meja.

"Assalamu'alaikum Mi"

"Waalaikumsalam, kenapa El?" Rea yang sedang membersihkan perlengkapan masak lantas menolehkan kepalanya saat mendengar suara Elang.

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang