24. Rea ngidam

4K 177 1
                                    

[Happy Reading]

Sekalipun lo minta Elang pargoy sambil kayang juga gue jabanin bakal dia lakuin -Gevan.

__________


Masing-masing sibuk dengan kegiatan mereka, sama halnya dengan dua orang perempuan yang sedari tadi masih asik dengan game yang Arsya mainkan. Sedangkan Azka dan Velon yang bermain game online di handphone. Raka dan Elang yang bermain PS, dan untuk Gevan sendiri hanya diam menonton mereka dengan tubuh tengkurap dan kedua tangan yang menopang kepalanya.

Dia sedang tidak mood bermain game, "Gue jadi penasaran nanti anaknya Elang mirip siapa ya?" tanya Gevan penasaran.

"Mirip mak bapaknya lah, yakali mirip lo" ketus Velon, yakali mirip Gevan.

"Gue nanya baik-baik ngga usah ngegas" Gevan melempar kacang yang ada di depannya ke arah Velon.

"Lagian nanyanya aneh-aneh" Gumam Velon

"Kakak tau ini ngga" Heboh Arsya menunjukkan video di handphone yang ia pegang.

Arsya menunjukkan salah satu MV EXO ke Rea, "Tau" ucap Rea, ia memang bukan penggemar k-pop garis keras tapi ia tau tentang k-pop karena Sintia sering membicarakannya, jadilah ia sedikit tertarik dengan dunia per k-popan, bahkan ia mengidolakan Jungwon ENHYPEN.

"Ini ganteng banget ya kak, bahkan kak Raka kalah gantengnya" Bisik Arsya menunjuk ke salah satu member EXO, namun bisikan Arsya masih bisa didengar oleh semua orang yang ada di sana.

"Gue denger loh" ujar Raka menatap tajam Arsya, Arsya yang ditatap seperti itu tidak takut bahkan ia menjulurkan lidahnya ke arah Raka dan menyengir lebar.

Rea sendiri fokus melihat video yang terputar di handphone Raka, kemudian matanya beralih menatap ke lima laki-laki yang ada di hadapannya.

"El" Panggil Rea

"Kenapa?" tanya Elang tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar TV.

"Aku pengen...." Rea menggantung ucapannya.

"Lo ngidam? Lo pengen apa? Ngomong sama gue, cepet" Bukan Elang yang bertanya melainkan Gevan, ia bahkan langsung mengubah posisinya menjadi duduk tegap dan bertanya kepada Rea dengan cepat.

Mengerjabkan matanya, Rea masih sedikit canggung kalau harus berucap langsung kepada mereka. Gevan yang melihat Rea hanya diam lantas memukul punggung Elang, "Urusin bini lo itu, PS mulu"

Elang meletakkan stik PS nya dan membalikkan badannya menghadap Rea, "Pengen apa?"

"Aku pengen liat temen-temen kamu ngedance" Cicit Rea.

Yang awalnya sibuk bermain game kini langsung mengalihkan perhatiannya ke arah Rea, perkataan Rea sontak membuat semua diam sampai Gevan yang mengeluarkan suara. "Ngedance? Gue jago kok, yok" Girangnya.

"Pacar gue nelfon, bentar" Alibi Velon dan berpura-pura menelfon.

"Gue ngga bisa" ucap Azka dan kembali melanjutkan gamenya.

Raka sendiri tanpa berkomentar dan lanjut memainkan PS nya. Matanya berkaca-kaca saat ketiga teman-teman Elang menolak permintaannya, entahlah ia menjadi lebih cengeng saat keinginannya tidak dituruti.

"Kakak! Kak Rea jadi nangis tuh" Pekik Arsya saat melihat mata Rea yang berkaca-kaca dan terdapat buliran air matanya yang meluruh.

"Jangan nangis dong Re! Gue mau kok ngedance, nih liat" Gevan menari sesuka hatinya di hadapan Rea dan Arsya.

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang