2. Kenangan indah

6.7K 310 18
                                    

[Happy Reading]

Mengenalmu adalah patah hati yang sengaja kubuat sendiri.

__________

Rea bernafas lega, setidaknya kali ini ia tidak mendapat pukulan darinya. Sekarang ia dapat pergi dari apartemen Fian dan pergi menuju Resto tempat dimana ia bekerja.

Saat Rea sedang berjalan ia melewati sebuah taman yang mempunyai kenangan indah untuknya 2 tahun lalu.

Gadis manis yang duduk di kursi taman dengan novel ditangannya diam-diam sedang diperhatikan oleh seorang remaja lelaki yang seumuran dengannya. Dia Rea, perempuan incarannya semenjak awal masuk sekolah.

Dia memegang setangkai bunga mawar dan memegang dadanya yang bergemuruh. "Jantung gue detaknya cepet banget"

Menghela nafasnya pelan kemudian melangkah mendekat ke arah Rea. Rea yang merasakan adanya seseorang lantas mendongakkan kepalanya.

Rea tersenyum saat tau siapa yang datang menghampirinya, "Fian"

"Hay" Sapanya

"Kamu kok ada disini?" Tanya Rea

Fian mengusap tengkuknya yang tidak gatal, "Em.. Gue mau ngomong sesuatu sama lo"

Rea mengerutkan dahinya, "Mau ngomong apa?"

"Gue suka sama lo" Ucap Fian cepat.

Rea terdiam, tanpa disadari jantungnya berdetak cepat saat Fian menatapnya dalam. "Kamu ngga lagi becanda?"

"Apa muka gue keliatan becanda?"  Tanya Fian, Rea menggelengkan kepalanya dan menundukkan kepalanya.

Fian menarik dagu Rea agar menatapnya, "Lo mau jadi pacar gue?"

Fian menyerahkan setangkai bunga mawar yang ia bawa, "Ambil kalo lo terima"

Rea bingung, ia ingin menolaknya tapi tak ayal ia juga memiliki perasaan kepada Fian. Tapi jika ia menerimanya, "Kamu sama Rea itu beda, apa pantas Rea yang hanya siswa biasa jadi pacar seorang most wanted yang dikenal hampir seluruh murid SMA Garuda? Rea takut kalau nantinya banyak orang yang bakal bully Rea"

"Re, yang ngejalanin hubungan itu kita bukan orang lain! Jangan peduliin omongan orang-orang yang ngga suka sama hubungan kita. Lo tenang aja, gue bakal jagain lo" Tegas Fian

"Jadi?"

Dengan ragu Rea mengambil bunga tersebut dan menganggukkan kepalanya seraya tersenyum manis. Fian tersenyum lebar melihatnya, tanpa sepatah kata Fian langsung memeluk Rea.

Fia melepaskan pelukannya, "Makasih, gue janji bakal jagain lo dan buat lo bahagia"

Tanpa sadar air matanya menetes saat memori indahnya melintas di benaknya. "Kamu memperlakukanku layaknya putri hanya sekejap, setelahnya kamu memperlakukanku layaknya seorang budak yang terus kamu siksa"

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang